GENGGONG – Haul Akbar tahunan K.H. Muhammad Hasan selalu mengundang antusiasme kaum muslim. Sabtu (16/07/2016) pagi. Termasuk Haul ke-61 yang digelar di Masjid Jami’ Al-Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Di antara ribuan jamaah itu, tampak sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. Di antaranya, K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, K.H. Moh. Hasan Syaiful Islam, K.H. Moh. Hasan Naufal, S.HI, K.H. Moh. Hasan Zidni Ilman, serta sejumlah Ashabul Bait lainnya. Para Pengasuh didampingi jajaran Asatidz-asatidzah dan Biro Kepesantrenan Ponpes Genggong Ustad Abdul Wafi Haris. Serta hadir pula DR Habib Syekh Muhammad Bin Ismail Al-Yamani Al-Makki, Ulama asal Mekkah yang di undang khusus oleh Pengasuh Pesantren setempat.
Sebelum pukul 08:00 WIB sudah menderas Shalawat. Acara Haul sendiri dimulai pukul 09.00 WIB, itu diawali dengan pembacaan Salawat dan di lanjutkan Maulid Nabi, serta tahlil untuk para Shahibul Haul.
Sementara K.H. Moh. Hasan Saiful Islam dalam sambutannya mengatakan, dengan di gelarnya haul ini tiada lain berharap mendapat berkahnya Shohibul Haul Almarhum Al ‘Arif Billah K.H. Mohammad Hasan. Kiai Sepuh panggilan karibnya merupakan wali Kutub ahli kasyaf dan beliau mengetahui umurnya seseorang karna diberi tahu oleh Allah dan doanya yang istijabah” jelasnya.
Lanjut Non Beng dikisahkan ketika kyai sepuh mondok dibangkalan sang pengasuh kyai kholil meminta do’a kepada muridnya (KH Hasan) supaya memiliki beras akan tetapi kyai hasan kebingungan dengan permintaan gurunya. Selang beberapa hari kemudian kyai kholil memangil muridnya supaya menghentikan do’anya di karenakan pengadaan beras sudah terlalu cukup. “ujarnya
Sebutlah orang-orang shalih karena mereka semua bisa memberikan pertolongan kepada kita. Wali itu memang mengetahui umur panjang pendenknya seseorang. Siapapun yang kirim fatihah kapada waliyullah maka akan dikabulkan Allah, karena para wali itu diberikan idzin untuk mensyafaati kapada seseorang hamba yang dikehendaki olehnya. ujar KH. Ahmad Muzakki dalam pidatonya.
Sedangakan DR. Habib Syekh Muhammad Bin Ismail Al-Yamani Al-Makki, dalam tausyiahnya mengatakan bahwa ibadah terbagi menjadi tiga bagian pertama orang yang menyembah kepada Allah, karena mereka takut (manusia) disiksa, takut rejekinya berkurang maka yang ibadah yang di lakukan oleh hamba di golongkan ibadah hamba sahaya.
Kedua orang yang melakukan ibadah semata-mata bertujuan ingin dapat pahala, ampunan, surga, nikmat dan bebas dari neraka hamba tersebut di golongkan mencari keuntungan di dunia.
Ketiga ibadah yang di lakukan oleh manusia dapat pengakuan dari hatinya bahwa ia melakukan ibadah tersebut semata-mata mendapat ridha dari Allah SWT. Sehingga dangan ibadah tersebut maka akan datang keyakinan terhadapNya. Di sebutkan dalam kitab suci al qur’an bahwa “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah” (*)