GENGGONG– Salah satu amaliyah ahlussunnah waljamaah yang biasa dilakaukan warga Nahdlatul Ulama adalah perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang biasa digelar 12 Rabiul Awal.
Bahkan pembacaan kitab maulid hampir kita temukan di setiap kegiatan keagamaan di kalangan warga Nahdliyin karena kegiatan ini dinilai banyak manfaatnya.
Sebagaimana diakui Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, dalam kitab Mafahim Yajibu An-Tushahha, hal. 340.
وَالْحَاصِلُ اَنّ الْاِجْتِمَاعَ لِاَجْلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ اَمْرٌ عَادِيٌّ وَلَكِنَّهُ مِنَ الْعَادَاتِ الْخَيْرَةِ الصَّالِحَةِ الَّتِي تَشْتَمِلُ عَلَي مَنَافِعَ كَثِيْرَةٍ وَفَوَائِدَ تَعُوْدُ عَلَي النَّاسِ بِفَضْلٍ وَفِيْرٍ لِاَنَّهَا مَطْلُوْبَةٌ شَرْعًا بِاَفْرِادِهَا.
Bahwa sesungguhnya mengadakan Maulid Nabi Saw merupakan suatu tradisi dari tradisi-tradisi yang baik, yang mengandung banyak manfaat dan faidah yang kembali kepada manusia, sebab adanya karunia yang besar. Oleh karena itu dianjurkan dalam syara’ dengan serangkaian pelaksanaannya.
Pesantren Zainul Hasan Genggong merayakan maulid nabi Muhammad SAW pada Selasa (05/11/2019) di lapangan P-5 yang bertajuk Genggong Bershalawat. Kegiatan ini digelar sehari menjelang libur maulid para santri.
Tampak ribuan santri putra-putri pusat dan cabang kompak menggunakan pakain serba putih. Mereka duduk tertib. Antara santri putra dan putri di pisah tabir pembatas.
Sementara jamaah dari luar pesantren berada di luar area P-5. Meski dipinggir jalan, tampak mereka tetap khusyu’ mengikuti rangkaian maulid Nabi yang tampak di layar lebar.
Di hadapan ribuan santri, KH. Moh. Hasan Nauval menyampaikan komitmen pesantren akan terus menggelar Genggong Bershalawat yang biasa dilaksanakan tiap tanggal 9 Rabiul Awal. “Acara ini adalah acara yang baik, kita tiap tahun akan merayakan kelahiran kanjeng Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Nun Hassan Ahsan Malik, mengatakan, kegiatan Maulid Nabi bersama santri tidak memungkinkan digelar pada 12 Rabiul awal karena tanggal tersebut santri sudah pulang ke kampung halaman. Maka tanggal 9 menjadi pilihan kedua.
Berdasarkan pendapat pakar ilmu falak asal Mesir, Mahmud al-Falaki al-Mashry, mengatakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. adalah 9 Rabiul Awal tahun 571 M. atau hari ke-55 setelah tentara gajah Raja Abrahah mengalami kekalahan.
Beliau menambahkan, acara Genggong Bershalawat ini murni milik santri, untuk mengantarkan mereka pulang libur maulid. Beliau berharap kegiatan semacam ini menjadi media santri tetap bersambung kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. “Semoga ini bisa menjadi washilah kita bisa menteladani sunnah Rasulullah dalam keseharian kita,” tuturnya. (fid)