Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u2314635/public_html/pzhgenggong.or.id/index.php on line 2

Warning: file_get_contents(https://babygod-gacor.istana-xplay.org/css/1): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u2314635/public_html/pzhgenggong.or.id/index.php on line 2
Ratusan Siswa SMA Unggulan Haf-Sa Suntik Difteri - Pesantren Zainul Hasan

Ratusan Siswa SMA Unggulan Haf-Sa Suntik Difteri

Tidak ada komentar Share:
Sejumlah siswa SMA Unggulan saat suntik Difteri oleh petugas puskesmas Pajarakan.

GENGGONG- Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Difteri biasanya terjadi pada tenggorokan, hidung, terkadang pada kulit dan telinga. Jika difteri tidak segera diatasi, komplikasi yang mungkin bisa terjadi adalah gangguan pernapasan, Kerusakan jantung dan Kerusakan saraf.

Guna antisipasi penyakit difteri menyebar luas, khususnya di kabupaten Probolinggo, puskesmas Pajarakan bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten Probolinggo mengadakan suntik difteri ke sekolah-sekolah se-kecamatan Pajarakan, kabupaten Probolinggo.

Salah satu sekolah yang dilakukan vaksin difteri adalah SMA Unggulan (SMAU) Haf-Sa Zainul Hasan Genggong, Kamis, (01/03/2018) pukul 08:30 WIB. Setidaknya ada 6 petugas dari puskesmas Pajarakan yang menangani ratusan siswa SMAU ini. Mereka datang ke kelas-kelas untuk memberikan vaksin difteri pada siswa. Koko Kurniawan, S.Kep salah satu petugas dari puskesmas Pajarakan mengaku penyakit difteri di Indonesia tergolong KLB (Kejadian Luar Biasa). “Suntik difteri ini dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia, dari usisa 1 tahun sampai 19 tahun,” jelasnya.

Menurut perawat lulusan Akper Hafshawaty ini, di Kabupaten Probolinggo tahun 2017-2018 ada sekitar 2 anak yang meninggal dunia akibat penyakit difteri. Oleh sebab itu puskesmas Pajakan mengadakan suntik difteri. “Ini upaya untuk pencegahan difteri. Guru-guru juga boleh kalau mau suntik,” imbuhnya.

Sementara itu, Mantri asal Puskesmas Pajarakan, Moh. Jaki, mengatakan, ada salah satu pasien di rumah sakit kabupaten Probolinggo yang terjangkit penyakit difteri. “Di Waluyo Jati kayaknya kemarin ada pasien sucpec difteri,” akunya.

Aufa Della, salah satu siswa kelas XI Ipa1 mengaku takut disuntik. Tapi dia tetap bersedia suntik difteri. “Sakit sih, tapi demi pencegahan penyakit ini, ya direlakan saja,” akunya, sambil menangis.

Ustadz M. Inzah, M.Pd.I, kepala sekolah SMAU mengaku sangat mendukung kegiatan ini.
Menurutnya, puskesmas Pajarakan bergerak cepat untuk mengantisipasi penyakit yang menular ini. “Alhamdulillah pagi ini, puskesmas Pajarakan mengadakan suntik difteri pada siswa. semua siswa dan sebagian guru mengikuti kegiatan suntik ini,” ungkapnya.

Penulis: Anam, Duta Kominfo SMAU

Editor: Abdul Mufid

5/5 - (1 vote)
Previous Article

Dua Santri MI Zaha Lolos Seleksi Olimpiade Matematika Di Singapore

Next Article

SMK Zaha Terima Bantuan Peralatan Praktik

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan