Genggong- Pesantren Darus Salam, Gontor, Ponorogo, berkunjung ke Pesantren Zainul Hasan, Senin (29/06). Rombongan 1 bus yang membawa dewan asatidz pondok modern ini, dalam rangka studi banding ke pasantren-pesantren, diantara Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, dan Pesantren Sidogiri, Pasuruan.
Rombongan hadir di pesantren ini sekitar jam 12:00 wib, mereka langsung menggelar shalat jamaah Dzuhur di masjid Jami’ Al-Barokah Genggong, sesaat kemudian berkumpul di Aula pesantren yang ditemui oleh biro pendidikan, Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Pd. dan beberapa pengurus pesantren.
Panitia rombongan dalam sambutannya menjelaskan, maksud dan tujuan kunjungan ini tak lain guna mengenal beberapa pesantren dan sistem pendidikannya. “Hal ini bertujuan untuk membekali para calon ustadz-ustadz ini, yang akan ditugaskan agar mempelajari beberapa tipe pesantren, yang nantinya ini (anggota rombongan, red) tidak kaget jika diutus di pesantren-pesantren,” papar ust. Hasyim Amrullah.
Senada dengan Ust. Hasyim, Ust. Ainul Haq, salah satu anggota rombongan mengatakan, bahwa sebelum ke Pesantren Genggong, mereka terlebih dahulu ke Pesantren Nurul Jadid, Paiton, dengan tujuan yang sama. “Alhamdulillah, bisa menimba ilmu di beberapa pesantren, minimal mengenal profil pesantren sebagai bekal, saatnya nanti ditugas ngajar di salaf ataupun modern. Sayang, kami tidak bisa melanjutkan ke pondok Sidogiri karena di sana sibuk katanya,” jelas ustadz asal Gresik yang berniat melanjutkan ke S2 ini.
Dalam pertemuan ini, biro pendidikan menceritakan tentang sejarah perjuangan sesepuh Genggong dalam membangun dan mengembangkan Pesantren Zainul Hasan, beliau juga menjelaskan perkembangan pendidikan pesantren dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. “Mudah-mudahan pertemuan ini diridhoi Allah, dan dicacat nilai ibadah,” pungkas rektor Inzah, Kraksaan. [] Mfd/Hsn/Af