KH. Mohammad Hasan Hingga KH. Zaini Mun’im Memdapat Anugerah Muassis Pendiri NU

Tidak ada komentar Share:
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan saat memberikan penghargaan kepada Almarhum Kiai Hasan Genggong, yang diwakili oleh Gus dr. Haris

KRAKSAAN – PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo, memberikan anugerah penghargaan kepada 4 muassis pendiri NU.

PCNU Kota Kraksaan memberikan anugerah kepada 4 muassis pendiri NU Kraksaan pada kegiatan puncak peringatan Hari Lahir 1 Abad NU yang digelar di Gedung Islamic Center, Kamis 23 Februari 2023.

Penganugerahan kepada empat muassis sebagai pendiri NU di Kota Kraksaan itu diterima langsung oleh ahli warisnya.

4 muassis penerima anugerah penghargaan dari PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo ini, sebagai berikut:
1. KH. Moh. Hasan Genggong, Rais Syuriyah pertama 1930-1955.
2. KH. Zaini Mun’im, Rais Syuriyah kedua 1956-1975;
3. KH. Abdul Latif, Ketua Tanfidziyah  pertama 1930-1963;
4. KH. Nawawi Shodir, Katib Syuriyah pertama 1930-1955.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil mengatakan, kalau keempat muassis yang telah menerima anugerah dari PCNU itu memiliki jasa bagi berdirinya NU Kota Kraksaan.

“Maka anugerah yang kami serahkan kepada empat muassis ini adalah bentuk penghormatan atas jasanya. Karena berkat beliau-beliau NU Kraksaan ini ada,” jelas Muzammil.

Pemberian anugerah pada peringatan 1 Abad NU itu, kata Muzammil, sebagai refleksi bagi seluruh warga NU di Kota Kraksaan. Hal itu untuk mengingat perjuangan keempat muassis yang telah mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

Selanjutnya, ungkap Muzammil, kalau pada momentum menjemput abad ke 2 NU ini, warga Nahdliyin harus bisa meneladani para muassis tersebut.

“Kemudian pada momentum menjemput abad ke 2 NU ini, kita semua warga NU dapat meneladani dan meneruskan perjuangan yang telah dilakukan oleh keempat muassis yang telah mendirikan N5U di Kraksaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Gus dr. Haris -yang menerima simbolis penghargaan mewakili keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong- menyampaikan terima kasih kepada PCNU Kota Kraksaan, hal ini merupakan kehormatan bagi dzurriyah Kiai Hasan Genggong.

“Ini merupakan penghargaan kedua untuk Kiai Hasan Sepuh, sebelumnya Beliau menerima penghargaan dari PBNU sebagai salah satu dari 25 tokoh ulama yang berjuang mendirikan Nahdlatul Ulama bersama Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari”. Ungkapnya.

Kita sebagai penerus, lanjut Gus dr. Haris, harus meneladani kiprah perjuangan para muassis Nadlatul Ulama, “harapannya, di abad kedua, NU ini bisa menjadi rumah yang jauh lebih baik, lebih nyaman dan tetap menjadi penjaga negeri ini”. Pungkasnya.

KH. Mohammas Hasan, Rais Syuriyah 1930-1955

Kiai Hasan Sepuh adalah Rais Syuriyah pertama Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan. Beliau mengemban amanat tersebut sejak tahun 1930 hingga wafat pada tahun 1955.

Kiai Hasan Sepuh tak hanya berperan mendirikan Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan. Pada proses awal pendirian Nahdlatul Ulama, Kiai Hasan Genggong juga dimintai pendapat dan nasihat oleh almarhum KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH As’ad Syamsul Arifin, dan para pendiri NU lain atas rekomendasi dari Syaikhona Kholil Bangkalan dan hadratus syeikh KH. Hasyim Asy’ari.

Ketika menjabat sebagai Rais Syuriyah, Kiai Hasan Sepuh telah berusia 90 tahun. Meski telah berusia lanjut, namun Kiai Hasan Sepuh tak pernah kendor berjuang untuk Nahdlatul Ulama. Beliau sering berkumpul di majelis bahtsul masail meski acara dilaksanakan jauh dari kediaman beliau di Pesantren Genggong. Beliau dianggap sebagai salah satu Kiai yang bisa memutuskan hukum sebuah masalah dengan tepat dan baik. Kiai Hasan Sepuh selalu hadir di setiap Muktamar NU. Seperti Muktamar di Magelang, Pekalongan, dan Palembang.

Ada beberapa kalimat bijak dari Kiai Hasan Sepuh yang cukup melegenda.
“Barangsiapa yang ikhlas berjuang untuk Nahdlatul Ulama, Ia akan beruntung di dunia dan di akhirat”.
“Jangan keluar dari Nahdlatul Ulama. Karena Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah yang diridloi Allah Subhanahu wa Ta’ala”. (*)

Rate this post
Previous Article

Prof. Akhmad Muzakki Puji Tanaszaha

Next Article

Kampanye Hidup Sehat, Ribuan Onthelis Ikuti Onthel Goes To Pesantren

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan