GENGGONG – Pesantren Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo gelar shalat id pada Kamis, (13/05/2021) khusus untuk warga pesantren.
Tampak petugas satpam menjaga ketat pintu gerbang utama pesantren guna membatasi jamaah yang hendak shalat id di masjid Al-barokah Genggong. Hal ini dilakukan karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum usai.
Seusai shalat id, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, mengajak umat islam meningkatkan ibadah pada Allah SWT. “Kita wajib bersyukur masih diberi pinjaman umur oleh Allah, Semoga masih diberikan umur panjang untuk Ramadlan tahun depan,” jelasnya.
Ketua MUI Jatim ini mengingatkan kembali agar jamaah lebih waspada terhadap penularan Covid-19 gelombang 2 yang penularannya dinilai lebih berbahaya. “Covid-19 terbaru penularannya lebih ganas, tidak lagi lewat jalur pernafasan, tapi langsung ke paru-paru,” paparnya.
Provinsi Jawa Timur -lanjut Kiai Mutawaakkil- kembali memberlakukan aturan pembatasan setiap kegiatan sosial. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan keselamatan bersama. “Kita wajib percaya adanya Corona, karena sudah banyak korbannya, contohnya Negara India” jelasnya.
Kiai Mutawakkil meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari zona merah. Menurut beliau, tidak mematuhi protokol kesehatan bukanlah bentuk tawakkal, tapi merupakan upaya mengambil takdir yang tidak aman. “Jangan sesatkan umat dengan segala bentuk provokasi terkait Covid,” tegasnya.
Di penghujung pidatonya, kiai meminta agar jamaah tidak melakukan jabat tangan seperti biasa dilakukan setiap selesai shalat id. “Tidak usah salaman cukup batin saja,” ungkapnya. (fid)