GENGGONG- Biro Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pesantren Zainul Hasan Genggong, terus berusaha memberikan pelayanan maksimal. Terutama kepada wali santri dan santri. Salah satunya dengan menyediakan beragam informasi bermutu berkaitan dengan pesantren melalui beragam media.
Kamis (9/4/2021) malam, biro yang diketuai oleh Nun Hassan Ahsan Malik ini menggelar rapat evaluasi. Hasilnya, diputuskan untuk merampingkan struktural Biro Kominfo serta memperkuat konten di semua media di bawah naungannya.
Nun Alex –sapaan Nun Hassan Ahsan Malik,- mengatakan, sudah sekitar 9 tahun Biro Kominfo, berdiri dan senantiasa memberikan berbagai informasi terkait pesantren melalui berbagai media. Dengan terus mengikuti perkembangan zaman, semua saluran media digunakan. Termasuk website dan media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, dan YouTube.
“Berawal dari radio dalam menyampaikan informasi kepada wali santri, hingga akhirnya dengan berbagai media online maupun offline, Biro Kominfo dapat berupaya maksimal untuk merealisasikan tujuannya. Yakni, berkhidmat kepada pesantren dan wali santri dalam memberikan informasi berkaitan dengan pesantren,” jelasnya.
Selain tujuan yang terus diupayakan agar berjalan maksimal, Biro Kominfo, juga memiliki misi dalam berkhidmat kepada pesantren dengan menjadikan media online sebagai sarana syi’ar pesantren dan agama. Karenanya, Biro Kominfo membentuk bidang-bidang baru agar semakin maksimal dalam mengelola setiap media yang digunakan.
Di antaranya ada Genggong Nusantara (GN) dan Majalah Genggong (MG). Dua bidang ini memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) berbeda. GN sebagai lembaga yang aktivitasnya lebih fokus kepada media online dan sejenisnya, sedangkan MG sebagai sarana yang lebih fokus dalam dunia literasi.
“Meski tupoksinya berbeda, keduanya tetap dalam satu poros orientasi yang sama. Yakni, berkhidmat dengan mensyi’arkan pesantren dan agama,” jelas putra pertama almarhum K.H. Moh. Hasan Saiful Islam tersebut.
Dalam kesempatan ini, Nun Alex juga meminta struktur Biro Kominfo dirampingkan. Serta, mengevaluasi sejumlah pengurus yang selama ini kurang aktif dengan perannya di Biro Kominfo. “Pengurus yang selama ini kurang aktif perlu dievaluasi. Tanyakan masih bersedia berkhidmat di Kominfo atau tidak. Kalau sudah tidak bersedia, lebih baik digantikan dengan yang lain,” pesannya.
Selain perampingan pengurus, Nun Alex juga berpesan untuk tidak lupa merekam setiap kegiatan yang selama ini disiarkan secara live streaming. Seperti pengajian Majlis Taklim Al Ahadi dan pengajian kitab yang dikaji oleh K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah. “Karena, ini akan menjadi dokumen yang suatu saat akan kita butuhkan,” ujarnya.
Demi memaksimalkan perannya dalam memberikan informasi terkait pesantren kepada masyarakat, Nun Alex juga meminta ditambah reporter. Terutama di pondok pusat. Tujuannya, untuk meng-cover penulisan sejumlah kegiatan yang sewaktu-waktu digelar di pesantren. Setelah memberikan arahan, dilanjutkan dengan musyawarah dan diskusi untuk menampung aspirasi dan inovasi dari setiap anggota rapat. Dengan tujuan, Biro Kominfo bisa lebih progresif dan profesional dalam menjalankan tugasnya. (roy)