GENGGONG: Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK-IPNU) Pondok Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo kemarin, Jumat, (19/07/2019) menggelar Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula STIKES Hafshawaty itu bertujuan untuk menjadi organisasi pengaderan bagi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya, menyiapkan kader militan yang andal menjadi tugas utama pengurus IPNU Pondok Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong.
“Hadirnya IPNU di Pesantren ini, guna menjadi ajang kaderisasi dalam kacamata pemberdayaan untuk menyiapkan kader NU andal yang bisa menjadi penerus NU secara utuh,” kata Mohammad Hendra saat memberikan materi NU dan wawasan kebangsaan.
Lebih dari itu, harapnya, kader-kader andal yang berdaya itu mampu mengisi ruang-ruang kepemimpinan negara dan bangsa. “Kader berdaya itu kader yang memiliki kompetensi di segala bidangnya yang beraneka macam, misalnya menjadi bupati, walikota, gubernur, menteri bahkan presiden dan wakil presiden, karena semua itu tergantung doa dan ikhtiar kita, mari kita tiru khalifah kita, K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah beliau luar biasa mengabdinya kepada NU, semoga beliau sehat selalu” harapnya.
Wakil ketua PC. GP Ansor Kota Kraksaan itu mengungkapkan bahwa salah satu faktor didirikannya IPNU itu agar pelajar NU memiliki kapasitas dan kemampuan di luar urusan keagamaan agar tidak ketinggalan dengan pelajar lain di luar NU. “jika kita lihat dalam sejarah pelajar waktu itu, kalangan santri atau pelajar NU itu dianggap kolot, ketinggalan zaman, hanya mementingkan doa, tirakat begitu. Sehingga perlu santri pelajar remaja NU didorong untuk menggali keilmuan di luar keagamaan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan Makesta itu, diikuti oleh 75 kader. Adapun narasumber yang mengisi diantaranya Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag, (Materi kepemimpinan), Gus Moh. Syakur (materi Aqidah Aswaja), Mohammad Hendra, M.Pd.I (Materi NU dan Wawasan kebangsaan). (*)