GENGGONG – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Zainul Hasan 1 Genggong, digelar kegiatan pembinaan untuk asatidz. Kegiatan tersebut digelar pada 25 September 2018 di aula SMP Zainul Hasan 1 Genggong lantai 2.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Biro Pendidikan Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong Dr. Abdul Aziz Wahab, jajaran pimpinan, asatidz dan staf SMP Zaha 1. Pembinaan dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Zaha 1. Khususnya di bidang Al Qur’an dan Bahasa Inggris.
“Agar nama SMP Zaha 1 semakin muncul di tengah-tengah masyarakat, harus ada terobosan baru yang diterapkan penuh fokus, ditekuni secara mendalam, dan jangan setengah-setengah,” ujar Doktor Aziz saat membuka kegiatan.
Berdasar kajian mendalam, Biro Pendidikan menetapkan fokus pada pendalaman ilmu Al Qur’an dan Bahasa Inggris. Pada program ilmu Al-Qur’an, semua santri SMP Zainul Hasan 1 ditargetkan mampu menghafal 1 juz Al Qur’an dalam waktu sebulan. Bahkan sebelum dinyatakan lulus sekolah, para siswa sudah bisa menghafal 30 Al Qur’an.
Agar program ini terlaksana, asatidz di SMP Zaha juga harus menghafal Al Qur’an. Doktor Aziz mengatakan, ada beberapa metode cepat menghafal Al Qur’an. Salah satunya metode berulang 1 hari 5 ayat.
“Metode ini membuat apa yang dihafalkan lebih mudah diingat. Misalkan dalam sehari, kita ulang-ulang minimal 5 ayat setiap mau makan, setelah makan, istirahat, sebelum tidur, dan lain-lain,” terangnya.
Sementara pendalaman mata pelajaran Bahasa Inggris dimaksudkan agar santri dan lulusan SMP Zaha bisa masuk dalam kancah olimpiade Bahasa Inggris di berbagai tingkatan. Untuk memulainya, asatidz mempraktikkan percakapan Bahasa Inggris dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Dengan metode tersebut, diharapkan para santri terbiasa menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk memudahkan, kami akan mendatangkan tutor Bahasa Inggris untuk membimbing ustadz dan ustadzah. Minimal ada 4 pertemuan,” kata Doktor Aziz.
Ia berharap, gagasan tersebut bisa diwujudkan di SMP Zaha. “Untuk itu, jajaran pimpinan dan asatidz SMP Zaha harus saling bekerjasama,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan ini. (*)
Penulis : Vidya Firdaus