GENGGONG – Pesantren Zainul Hasan Menggelar Dzikir Arofah yang biasa dilaksanakan 09 Dzulhijjah 1435, di halaman Pesantren. Sabtu, (3/10). Dzikir yang kedua kalinya ini diadakan oleh Pesantren Zainul Hasan diikuti para santri dengan khusyu’ dan khudu’ meski dalam keadaan Berpuasa sunah Tarwiyah yang diwajibkan oleh pesantren.
Dalam acara ini, tampak hadir KH. Hasan Naufal, KH. Hassan Ahsan Malik, Gus Abid Umar dan beberapa shohibul bait lainnya, Juga beberapa alumni pondok Makkah, ikut serta tabarruk pada do’a KH. Hasan Mutawakil Alallah yang sedang melaksanakan ibadah haji, beliau memimpin do’a langsung dari padang Arofah via handphone (hp) yang disambungkan pada sound system pesantren agar dapat terdengar dan diamini oleh para santri yang hadir di acara dimaksud.
Di sela – sela menunggu sambungan telepon dari pengasuh pesantren, acara ini disi dengan pembacaan Maulid Simtudduror, dan sholawat Assholah almudoriyah ala khoiril bariyah karangan Abuya Sayyid Muhammad Bin Alwi Almaliki, “sholawat ini biasa kami baca pada malam sabtu di Mekkah almukarromah bersama Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki, berarti kita disini membaca tabarrukan di Jum’at sore, di mana Jum’at ini adalah waktu yang mustajabah, mudah-mudahan apa yang kita baca diterima oleh Allah SWT. Amin.” Jelas Nun Alek, sapaan akrab KH. Hasan Ahsan Malik.
Sekira jam 17:00 wib, kyai Mutawaakil melalui sambungan telpon Non Alek yang menyampaikan sambutan dan doa bersama yang isinya sebagai berikut “Assalamualaikum Wr. Wb. Para asatid asatidah, para santriwan santriwati dan semua yang hadir di majlis, Alhamdulillah hari ini terjadi peristiwa yang sangat luar biasa dimana momentum yang sangat mulia, yaitu perpaduan antara hari Jum’at sebagai sayyidul ayyam dan inti dari pada amaliyah ibadah jamaah haji, Beliau melanjutkan, “wukuf terjadi secara bersamaan, mudah-mudah juga kalian yang sedang melaksanakan puasa tarwiyah, puasanya dikabulkan oleh Allah SWT, dan saya juga berdoa mudah-mudahan keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong dan para guru-gurunya, para santri-santrinya dan seluruh keluarga di takdirkan oleh Allah untuk dapat melaksanakan wukuf di hari Jum’at di padang arofah”.
“Ampunilah ya allah segala dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, dan dosa keluarga dan sanak family kami, dosa guru-guru kami baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja, ya Allah yatuhan kami ampunilah dosa kami, ya Allah ya tuhan kami angkatlah dari kami segal penyakit dati, iri, dengki, hasut, kesombongan, keananiyahan, limpakanlah kepada kami ya Allah ilmu yang bermanfaat, amaliyah yang sholehah, mudahkanlah bagi kami ya Allah, untuk dapat bersiaroh ke makammu Rosulillah shollallahu alaihi Wasallam berziaroh ke baitikal harom, baik dengan dengan melaksanakan umroh maupun melaksanakan haji ya Allah dan abgi saudara-saudara kami yang sedang meaksanakan ibadah haji dimudahkan hajinya di jadikan haji yang mabrur, di jadikan hajinya yang mampu di ampuni segala dosa-dosanya dan keluarga yang di tinggalkan selalu dalam perlindungan allah SWT”.
“Mudah-mudahan semuanya dikabulkan oleh Allah diampuni segala dosa-dosanya, mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mudah-mudahan Allah senantiasa memberi keberkahan hidup, keberkahan amal ibadah, keberkahan umur bagi kita dan orang-orang yang kita sayangi, ayah ibu, saudara-saudara kita, kakak adik kita dan orang-orang yang menyayangi mereka dan mereka yang menyayangi kita, mudah-mudahan mendapatkan barokahnya para tamu-tamu Allah yang ada di tanah Arofah saat ini, mudah-mudahan dapat barokahnya para auliya’ khususnya para pendiri pesantren Zainul Hasan Genggong”. Pungkasnya dalam do’a. [] Sh/Mfd