Pesantren Genggong Peduli Gili Ketapang

Tidak ada komentar Share:

SUMBERASIH – Pesantren Zainul Hasan Genggong memberikan perhatian khusus terhadap kondisi alam dan lingkungan hidup. Hal itu diwujudkan dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Dalam kegiatan tersebut, Pesantren Genggong menggandeng Bank Indonesia Wilayah IV Jatim, Lantamal V Surabaya, dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, BEM INZAH dan BEM STIH Zaha. Kegiatan bertema Municipal Solid Waste Management itu juga melibatkan masyarakat setempat.
Ada sejumlah rangkaian kegiatan yang digelar. Yakni pengobatan masal, konservasi, dan edukasi lingkungan. dr. Gus Muhammad Haris, salah satu Pengasuh Pesantren Genggong menuturkan, kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian pesantren terhadap isu lingkungan hidup. “Sebelumnya, sudah ada kegiatan Genggong Go Green. Kegiatan kali ini adalah lanjutannya,” tutur Gus Haris.
Sebagai satu-satunya pulau di Kabupaten Probolinggo, Gili Ketapang dinilai penting dijaga kondisi lingkungannya. Apalagi di perairan Gili terdapat keindahan bawah laut yang cukup memukau.
“Namun banyak sampah kiriman dari darat yang datang ke Gili. Kami mengajak masyarakat Gili untuk menjaga kebersihan bersama-sama. Oleh karena itu, kami mencoba melakukan kegiatan ini,” terang Gus Haris.
Melalui kegiatan ini, kalangan pesantren ingin mengedukasi warga terkait pentingnya pengolahan sampah. Terutama sampah plastik. “Di Pulau Gili tidak ada sarana pembuangan sampah yang memadai. Diangkut menggunakan kapal ke daratan juga susah. Jadi, kami masih mencari solusi lain. Misalnya dengan membuat mesin penghancur dan pengolah sampah plastik,” ungkap putra dari Nyai Hj. Diana Susilowati ini.
Laksamana Pertama TNI Edwin SH dari Lantamal V Surabaya mengatakan, potensi Pulau Gili Ketapang sangat besar. Oleh karenanya, kelestarian dan kebersihan lingkungannya wajib dijaga bersama-sama.
“Karena jika ada sampah menempel pada terumbu karang di perairan Gili Ketapang, maka terumbu karang akan mati dan ekosistem akan terganggu,” ungkapnya.
Oleh karenanya, ia mengajak seluruh kalangan terkait untuk bersama-sama menjaga kelestarian terumbu karang. Apalagi keberadaannya juga membantu kalangan nelayan mencari ikan. “Dengan terumbu karang yang terjaga kondisinya, kesejahteraan masyarakat meningkat,” ungkap Laksamanan Edwin.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam Islam, menjaga kebersihan merupakan salah satu amal perbuatan yang sangat dianjurkan. “Dalam ajaran Islam, telah dijelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Saya mengapresiasi kegiatan ini karena semua komponen masyarakat terlibat. Langkah kita tidak boleh terhenti sampai di sini,” tegas pria kelahiran 2 Agustus 1969 ini. (dra)

1/5 - (1 vote)
Previous Article

Karomah KH. Sholeh Nahrawi dan Ibadah Haji

Next Article

Optimalkan Kualitas Pendidikan, Gelar Pembinaan Asatidz

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan