GENGGONG– Lailatul Qiroah tak hanya menjadi lahan untuk membaca dan menyimak lantunan ayat-ayat suci Alquran. Kegiatan di halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (25/5/2018) malam itu, juga menjadi majlis ilmu dan ladang mengalap berkah.
Dalam acara yang digelar dalam rangka Haul Almarhumah Al Arifah Billah Nyai Hj. Himami Hafshawaty, itu panitia juga menghadirkan seorang dai. Yakni, Pengasuh Pesantren Jabal Noer Sidoarjo, K.H. Husen Rifai.
Kiai yang juga dikenal sebagai qori ini banyak membahas tentang keistimewaan Alquran. Mulai dari Alquran sebagai firman Allah yang sangan indah sampai Alquran sebagai obat dari berbagai penyakit.
Kiai Rifai mengatakan, tidak ada bacaan apapun yang dapat melebihi keindahan bacaan Alquran. Bahkan, orang yang membaca dan yang mendengarkan, akan sama-sama mendapatkan pahala, meski tidak paham maknanya.
“Mau siapa pun yang membaca Alquran, termasuk huruf-huruf yang tidak ada maknanya, tetap mendapatkan pahala. Per huruf dapat 10 kebaikan. Itu, bila di luar bulan puasa (Ramadan). Bila dalam bulan puasa, akan berlipat-lipat kebaikan,” ujarnya.
Dengan gayanya yang khas dan merdu suaranya, Kiai Rifai juga banyak membacakan ayat-ayat Alquran sebagai dasar dari ceramahnya. Jok-jok segar juga sering dilontarkan, sehingga membuat jamaah tersenyum, bahkan sampai tertawa lepas.
“Jadi, mau siapa pun yang membaca dan mendengarkan bacaan Alquran pahalanya sama. Ustadz yang tadi membaca Alquran dan kita yang mendengarkan, pahalanya sama. Bedanya nanti kalau hendak pulang,” ujarnya disambut tawa jamaah. Bahkan, ada yang nyeletuk; “Bedanya, dapat amplop.”
Alquran juga merupakan obat dari segala penyakit. Menurutnya, bila ada orang sakit bisa dibacakan surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nash, dan ayat Kursi masing-masing 70 kali. Hasilnya, ditiupkan pada air hujan untuk diminum selama 7 hari.
“Jadi, tampung air hujan secukupnya, insya Allah penyakitnya sembuh. Termasuk, bila ada perempuan sudah menikah, tapi gak hamil-hamil, Insya Allah dengan dibacakan Alquran bisa hamil asal tidak keliru…,” ujarnya, kembali disambut tawa hadirin.
Namun, itu untuk penyakit lahir. Sedangkan, untuk penyakit batin, seperti iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya, menurutnya obatnya juga ada di Alquran. Yakni, membaca Alquran dan renungkan maknanya.
“Renungkan setiap makna yang terkandung dalam Alquran. Renungkan jika kematian itu pasti datang,” ujarnya dengan mimik serius. “Bahkan, disebutkan, barangsiapa tidak membaca Alquran selama 3 hari berturut-turut, maka itu benar-benar pergi dari rahmat Allah,” lanjutnya.
Menurutnya, di balik itu, syetan selalu berusaha untuk memalingkan manusia dari Alquran. Misalnya, melalui mata, telinga, mulut, dan indra lainnya. “Untuk membuat muslim lupa dengan Alquran, diberilah mata gambar yang gersang; seger dan merangsang,” ujar Kiai Rifai, lagi-lagi membuat jamaah tak kuat menahan tawa. “Melalui telinga, diberi musik, jadi malas mendengarkan Alquran, lebih suka mendengarkan musik dan lagu-lagu,” lanjutnya.
Kiai yang juga qori ini mengatakan, kelebihan lainnya, Alquran memiliki banyak variasi bacaan. Salah satunya yang pupuler disebut qiraatus sab’ah. Sebelum mengakhiri ceramahnya, Kiai Rifai sempat membacakan ayat-ayat Alquran dengan qiraatus sab’ah yang membuat jamaah makin kagum. (*)