GENGGONG– Lantunan ayat-ayat suci Alquran, mengalun merdu dari lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Jumat (25/5/2018) malam, pesantren berusia ratusan tahun ini menghadirkan qori-qoriah dari Jam’iyatul Qurra Wal Huffadz.
Para pecinta Alquran ini datang dalam rangka Lailatul Qiraah yang rutin digelar saban 10 Ramadan di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Para qori-qoriah ini membacakan ayat-ayat Alquran dengan suara merdunya di hadapan ribuan jamaah.
Diawali dengan pembacaan shalawat yang dipandu oleh Jam’iyah Hadrah Madihin Al Hasanain, ribuan jamaah terus berdatangan memenuhi halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong, yang menjadi lokasi acara. Tak hanya halaman pesantren, masjid dan aula pesatren juga penuh dengan jamaah.
Sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, juga hadir dalam acara ini. Di antaranya ada K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, K. H. Moh. Hasan Saiful Islam, dan Nun Moh. Harris.
Sebelum para qori-qoriah senior melantunkan ayat-ayat suci Alquran, ada tiga santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, yang mengalunkan suara indahnya dalam membaca Alquran. Dia adalah Asghar Kandias, siswa kelas VI SD Zainul Hasan Genggong; Moh. Hasan Zamzami dan M. Fathoni Dailani, santri kelas VII MTs Zainul Hasan Genggong. Meski masih bocah, para qori cilik ini sudah punya prestasi membanggakan. Asghar Kandias, ia pernah mengikuti Musabaqoh Tartil Quran di Aceh.
Usai tiga santri ini, giliran dua qoriah dari Jam’iyatul Qurra Wal Huffadz. Yakni, Umi Wasi’ah Juara Nasional MTQ Korpri 2016 di Samarinda dan Juara Nasional Jam’iyatul Qurro 2004 di Jawa Tengah. Kedua, Elviyatur Rosyidah, Juara Nasional STQ Nasional 2017 di Kalimantan Utara dan Juara Nasional MTQ Nasional 2014 di Kepulauan Riau.
Di sela-sela khusuknya jamaah menyimak lantunan ayat-ayat sucil Alquran, dilangsungkan penyerahan cinderamata. Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah berkenan memberikan cindera mata kepada Ustadz H. Mu’min Ainul Mubarok. Dialah yang menjadi qori terbaik internasional yang ditunggu-tunggu para jamaah.
Ustadz Mu’min memang malang melintang di kelas internasional. Pada 2008, dia menjadi qori terbaik internasional di Malaysia dan pada 2009 menjadi qori terbaik internasional di Iran. Tak ayal, penampilannya dalam Lailatul Qiroah 1439 Hijriah, mampu memukau jamaah. Setengah jam membacakan Alquran, seakan tidak terasa. Jamaah dibuat terbius dengan merdu suaranya yang membacakan Alquran dengan qiraatus sab’ah.
Ketua Panitia Lailatul Qiroah Sandi Zainullah mengaku sangat bersyukur dengan suksesnya acara ini. Apalagi, sebelumnya banyak yang meragukan Ustadz Mu’min akan hadir dalam acara ini, karena kesibukannya. “Namun, akhirnya meski sibuk dan jauh dari Tasikmalaya, beliau masih sempat hadir dan jamaah merasa puas,” ujarnya. (*)