​Tanaszaha Akan Bekerja Sama Dengan BMT INZAH - Pesantren Zainul Hasan

​Tanaszaha Akan Bekerja Sama Dengan BMT INZAH

1 Komentar Share:

Genggong- Musyawarah kerja (Musyker) pengurus cabang dan ranting Ikatan Alumni Dan Santri Zainul Hasan (Tanaszaha) Genggong di Ponpes Islamiyah Syafi’iyah, Paiton, kediaman KH. Ahmad Fauzi Imron, Lc., M.Sc. Minggu, (30/10/2016) pukul 09:30 WIB dihadiri 95 peserta dari berbagai cabang dan ranting Tanaszaha.

Tanaszaha ini milik alumni, jangan pernah takut dalam berjuang untuk organisasi alumni yang guru-gurunya wali semua

Setidaknya ada 11 cabang. Diantaranya; Cabang istimewa Pesantren Zainul Hasan, kabupaten Probolinggo, kota Probolinggo, kota Kraksaan, kabupaten Lumajang, kabupaten Jember, kabupaten Situbondo, kabupaten Bondowoso, Besuki, Surabaya, Sumenep, dan perwakilan cabang JABODETABEK, serta ranting kota-kabupaten Probolinggo dan Kraksaan.

Dalam rapat kerja ini, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Tanaszaha mensosialisikan kerja samanya dengan pihak (Bank Muamalat) BMT Institut Zainul Hasan (INZAH) untuk membangun usaha-usaha lulusan Pesantren Zainul Hasan. “DPP Tanaszaha bekerja sama dengan BMT INZAH dalam pengembangan usaha alumni,” Jelas DR. Abdul Aziz Wahab, M.Ag.

Menurutnya, pendirian BMT INZAH dilatar belakangi adanya rasa ingin mensejajarkan kampus INZAH dengan Perguruan Tinggi pada umumnya. Kampus berbasis pesantren ini diyakini juga mampu mengembangkan usaha di lingkungan kampus. “Bahwa kampus kita mampu mengembangkan usaha dilevel kampus,” akunya.

Drs. Ibno Hajar, M.Pd.I, selaku ketua panitia mengatakan, bahwa kegiatan musyker ini sebagai media untuk menyusun program kerja Tanaszaha. Program-program yang akan direncanakan ini tak lain guna memberikan manfaat bagi masyarakat.  “Melalui organisasi alumni, program ini bertujuan memberikan berkah nyata bagi umat,” tandasnya.

Ketua DPP Tanaszaha, Kiai Fauzi menjelaskan, musyker yang digelar dikediamannya ini adalah yang pertama kali. Dan untuk musyker-musyker berikutnya akan diadakan secara bergilir pada cabang Tanaszaha di daerah-daerah. Beliau  mengaku selama memimpin Tanaszaha tidak pernah meminta sumbangan ke luar. “Tanaszaha ini milik alumni, jangan pernah takut dalam berjuang untuk organisasi alumni yang guru-gurunya wali semua,” jelasnya.

Beliau menambahkan, dalam berjuang ini, juga diperlukan keberanian berkorban karena memperjuangkan urusan umat niscaya urusan pribadi akan mudah. Beliau menilai, terhentinya program Tanaszaha banyak terkendala masalah dana. Menurutnya, pengurus Tanaszaha tidak mau menerima sumbangan dari pemerintah. “Perlu bonek (bondo nekat, red) untuk berjuang. Majalah Genggong, dananya banyak dari pengurus dan alumni,” akunya.

Menurut pengakuan salah satu peserta musyker, bahwa acara ini dibagi menjadi 2 sesi; Pertama: sosialisasi kerja sama BMT. Kedua: penyampaian materi musyker oleh DR. Abdul Aziz. Banyak usulan dan pertanyaan yang diajukan oleh peserta rapat yang nantinya akan dibahas di internal DPP, dan hasilnya akan dikirim ke cabang. “Forum tiap sesi sangat aktif, banyak pertanyaan dan usulan yang diajukan,” beber Ahmad Zainullah Fatah, perwakilan ranting Pakuniran.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri shahibul bait, Gus. Baiduri Faisal dan KH. Moh. Hasan Zidni Ilma. Beliau Non Jon -sapaan sehari-hari kiai Hasan Zidni Ilma- yang memimpin doa setelah pembacaan surat Yasin dan tahlil untuk para sesepuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Mfd)

5/5 - (1 vote)
Previous Article

Santri MTs. Zaha Juara Setelah Kalahkan Mahasiswa

Next Article

Nun Harris Peringati HSN Bersama Warga Binaan

Artikel Lainnya

1 Komentar

  1. Assalamualaikum
    Saya pengen bertanya tentang BMT tersebut. Kantor BMT inzah utu di mana?

Tinggalkan Balasan