Genggong- Ungkapan semut menang melawan gajah mungkin bisa digunakan untuk menggambarkan perjuangan tim Amtsilati Madrasah Tsanawiyah Zainul Hasan (MTs. Zaha) Genggong kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo ketika mengikuti lomba cerdas cermat Amtsilati kemarin (19/2). Sebab, tim Amtsilati MTs. Zaha yang beranggotakan Halimatus Sakdiyah dan Tutik Alawiyah santri kelas VIII serta Adelia Damayanti santri kelas IX MTs. Zaha ini berhasil menyisihkan 29 tim lainnya yang mayoritas tingkat pendidikannya lebih tinggi, yakni tingkat Madrasah Aliyah hingga Perguruan Tinggi.
Kegiatan lomba yang dikemas dalam GEMA (Gebyar Muhibbul Arobiyah) se-Tapal Kuda (Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi, red) ini dilaksanakan di Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH) Kraksaan. Khusus lomba cerdas cermat panitia tidak memilah kategori atau tingkat pendidikan. “Pesertanya umum, jadi semuanya sama dan tidak dibedakan menurut tingkat pendidikan, yang penting batas maksimal usia 19 tahun”, ujar Kholilullah, wakil ketua panitia Gema.
Rupanya kebijakan panitia tersebut tak membuat keder tim dari MTs. Zaha. Terbukti pada babak penyisihan tim MTs. Zaha memimpin dengan skor tertinggi. Sebanyak 8 tim lolos babak penyisihan dan berlanjut babak final.
Keseruan semakin tampak pada babak final. Gemuruh supporter dan semangat peserta melebur jadi satu. Dibabak final ini pula tim MTs. Zaha kembali harus berjuang melawan tim yang beranggotakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dari pondok Nurul Jadid Paiton, bahkan terdapat salah satu peserta yang berstatus pengajar amtsilati.
Hasilnya, tim MTs. Zaha berhasil menjadi pemenang dengan total nilai 1900. Disusul oleh tim PBA NJ dengan total nilai 1200 dan MAK NJ dengan nilai 1100 serta berada diurutan terakhir PP Assulthon dengan perolehan nilai 600.
Rasa bahagiapun terpancar dari ketiga santri MTs. Zaha tersebut. Salah satunya Adelia Damayanti. Dirinya tak hentinya bersyukur dan mengaku sangat senang telah memenangkan lomba ini. “Alhamdulillah tuntas sudah perjuangan berat kami. Terima kasih kepada Abuya (KH. Moh Hasan Naufal, red) dan para asatidz di MTs. Zaha atas doanya. Kemenangan ini tak luput dari doa para asatidz sekalian,” tutur Adelia, ketua tim Amtsilati.
Rasa bangga juga diungkapkan oleh ustadz Abdul Wafi Haris, wakamad Kesiswaan. Beliau menilai bahwa capaian ini sudah sangat baik, sebab ini merupakan bukti keberhasilan MTs. Zaha dalam menerapkan metode Amtsilati. “Kita patut bangga atas prestasi ini, santri kita sudah membuktikan bahwa Amtsilati di MTs. Zaha betul-betul maksimal, semoga kita bisa mengembangkan lebih baik lagi, ” pungkas Ustadz Wafi. (Tgh/Fin)
sumber berita: www.mtszaha1.sch.id