GENGGONG – Demi peningkatan kualitas guru dalam kegiatan pembelajaran, SMA Unggulan Hafshawaty Genggong mengadakan kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) pada Senin, 3 Oktober 2016 lalu. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.30-13.30 WIB.
Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan tersebut adalah staf Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo. Beberapa guru SMA Unggulan berstatus Instruktur Kabupaten (IK) dalam pelatihan K-13 juga menjadi narasumber.
Pada kegiatan IHT tersebut, IK mata pelajaran (maple) Prakarya Ustadz Hasan memberikan materi Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Analisis Kompetensi, dan Pengembangan Bahan Ajar.
Narasumber berikutnya adalah oleh ust. Cator Martanto, IK mapel Seni Budaya. Ia menyampaikan materi Pembelajaran Saintifik dan Model-Model Pembelajaran (Inkuiri, Projek). Materi berikutnya adalah Penilaian Autentik dan Penyusunan Rubrik yang disampaikan Ustadz Samsul Arifin, IK Sosiologi. Terakhir, materi Pear Teaching oleh Ustadz Musleh Adnan, IK mapel PAI.
Waka Kurikulum SMA Unggulan Hafshawaty mengatakan, kegiatan IHT adalah tahap awal pelaksanaan K-13 yang akan dilanjutkan dengan kegiatan On-1 dan In-1. Kegiatan lanjutan ini adalah pengamatan langsung IK pada guru sasaran di kelas saat proses belajar mengajar.
Selain itu ada kegiatan pengamatan silang dari guru sasaran antar sekolah yang dilanjutkan dengan evaluasi bersama. “Harapan saya, guru mempelajari ulang hasil workshop sebelumnya agar lebih siap melaksanakan K-13 di SMA Unggulan Hafshawatyini,” ujar Ustadzah Vina.
In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) di SMA Unggulan
Sementara Kepala SMA Unggulan Hafshawaty Ustadz Nastangin SE dalam sambutannya mengatakan, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai dari IHT. Salah satunya adalah memantapkan guru mata pelajaran kelas X dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah. “Secara umum tujuan kegiatan IHT ini adalah meningkatkan mutu pelaksanaan di SMA sasaran k-13,” terangnya.
Kegiatan IHT ini mendapat apresiasi dari Pengawas Pendidikan Menengah Dispendik Kabupaten Probolinggo H Suprayitno M.Pd. Ia berharap pasca IHT para guru mampu meningkatkan kualitasnya dalam melaksanakan K-13 serta mampu memberikan pelayanan terbaik pada siswa.
“Guru akan merasa puas jika mampu membuat siswanya memahami pelajaran yang disampaikan. Mampu mendorong siswa, dari tidak bisa menjadi bisa, adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi guru,” ungkapnya. (mfd)