Mahasiswa Baru Inzah Berburu Barokah

Tidak ada komentar Share:
pengarahan-non-alek-ii
PENGARAHAN: Non Hassan Ahsan Malik memberikan pengarahan kepada para peserta PK2MB Inzah Genggong Kraksaan di Masjid Jami’ Al Barokah Genggong, Selasa (20/9/2016) lalu.

GENGGONG – Pada tahun akademik 2016/2017, Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo memiliki sebanyak 433 mahasiswa baru. Mereka diwajibkan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) yang digelar pada Minggu hingga Selasa (18-20/9/2016) lalu.

Di hari terakhir Selasa lalu, mereka berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Di Ponpes Genggong, ratusan mahasiswa tersebut menggelar sejumlah kegiatan. Kegiatan awal adalah Sholat Dhuha berjamaah di Masjid Al Barokah Genggong, lalu istighotsah di maqbaroh muassis ponpes.

Ratusan mahasiswa tersebut tercatat sebagai peserta studi di Fakultas Tarbiyah, Fakultas, Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Syariah. “Sebelum menjalani perkuliahan mereka mengikuti PK2MB untuk mengenal sistem pembelajaran, mengenal pimpinan, dosen, dan mahasiswa baru yang lain, serta dunia kampus,” terang Wakil Ketua Panitia PK2MB Inzah Genggong Ahmad Humaidi.

Usai istighotsah, mereka mendapat pengarahan dari dua pengasuh ponpes, KH Moh Hasan Naufal dan Non Hassan Ahsan Malik.

Dalam pengarahannya, Non Hassan Ahsan Malik mengupas klasifikasi santri. Menurut beliau, ada 4 jenis santri. Pertama, santri yang pandai dan senang berkhidmat. Kedua, santri yang senang berkhidmat tapi tidak pandai. Ketiga, santri pandai tapi tidak senang berkhidmat. “Yang terakhir, santri tidak pandai dan juga tidak senang berkhidmat,” ungkap Non Alex, sapaan karib beliau.

Non Alex menyebut santri jenis pertama sebagai yang terbaik. Yakni santri yang pandai dan senang berkhidmat. Sementara jenis keempat adalah yang terburuk. Yakni santri yang tidak pandai serta tak senang berkhidmat.

“Takdir setiap dari kalian tentu tidak sama. Ada yang akan ditakdir menjadi pebisnis, pedagang, karyawan, atau pengusaha. Tapi, upayakan agar tetap mengabdikan diri untuk mengajar, mengamalkan ilmu. Sesungguhnya hal seperti itu lebih diutamakan,” pesan Non Alex.

Non Alex berharap para peserta PK2MB menjadi santri dan mahasiswa yang mengedepankan dzikir dan amal saleh. “Semoga menjadi mahasiswa cerdas secara intelektual, dan bagus secara spiritual,” harap Non Alex.

Sementara KH Moh Hasan Naufal banyak memaparkan hal-hal bernuansa tasawuf. Menurut beliau, memahami tasawuf akan sangat sukar dilakukan jika tidak didasari dengan landasan syariat.

“Orang yang ingin menjadi sufi, hendaknya tidak meninggalkan syariat dan meningkatkan prasangka baik. Bagaimanapun, berprasangka baik itu menjadi salah satu modal umat manusia dalam meningkatkan kualitas kesufiannya,” terang KH Naufal.

Beliau berharap para peserta PK2MB mendapat kemudahan dalam menjalani perkuliahan di Inzah hingga diwisuda nanti. (san)

3/5 - (2 votes)
Previous Article

YA RASULALLAH.. DAPATKAH KAMI MEMBALAS CINTAMU..!?

Next Article

Meneladani Pengorbanan Nabiyullah Ibrahim AS.

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan