GENGGONG- Pesantren Zainul Hasan Genggong kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo, gelar acara silaturrahim pengurus yayasan bersama wali santri, alumni dan simpatisan. Minggu, (20/5/2016). di halaman pesantren. Acara dimulai pukul 01.30 WIB. Tampak hadir sejumlah pengasuh pesantren. Di antaranya; K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, K.H. Moh. Hasan Abdil Bar, K.H. Hasan Nauval dan beberapa ashabul bait lainnya, kepala sekolah, wali santri dan dewan asatidz.
Dalam laporan pendidikan tahun ini, data jumlah santri yang lulus dari tingkat dasar dan menengah sebanyak 1.477. Sementara yang masih aktif sekolah dan kuliah 7.525 santri (tidak termasuk santri baru, Red). Jumlah tenaga pengajar dari tingkat dasar, menengah dan tinggi total 663 orang (baca; laporan pendidikan).
Kepala biro pendidikan dalam laporannya mengatakan, banyak santri menorehkan prestasi dari berbagai lembaga pendidikan, baik di tingkat lokal, nasional dan bahkan internasional. Penghafal Alqur’an kategori 30 juz; sebanyak 5, Nadzom Alfiyah Ibnu Malik; 12, kitab Taqrib 1, Hadist ‘Ala Tartibi Hurufil Hijaiyah 20, Hadist Arbain Nawawi 9, Nadhom Safinatun Najah 26, Nadhom Amtsilaty 12 dan Nadham Imrity 32 santri.
Sementara itu, jumlah santri yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta cukup banyak di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Yang menarik, ada beberapa santri yang diterima di luar negeri, jalur beasiswa atas nama F. Halim Cahyadi, santri MA. Model, yang diterima di fakultas kedokteran, Hubai, Polyteknik School Medicine of China. Sementara Prita Amelia, fakultas Kimia dan Nurul Aini, Fakultas Ekonomi, Mitsui Bussan of Japan, dalam proses tahap III.
Pada tahun ini, Pesantren Zainul Hasan membuka lembaga SMP baru, SMP Damanhuri Romly Billingual Boarding School yang digagas oleh Non. dr. Haris Damanhuri Romly. Sekolah ini berfokus pada pengembangan bahasa asing. “Ini didirikan sebagai pelengkap lembaga pendidikan pesantren Genggong,” jelasnya.
Non. Haris menambahkan, alasan membuka sekolah baru tingkat SLTP karena menurut beliau usia anak lulus sekolah dasar sangat baik dalam menghafal kosa kata dan pronun ciation. Jumlah siswa baru yang akan diterima untuk angkatan pertama dibatasi hanya enam puluh santri. “Satu angkatan pertama, tiga puluh santri putri dan tiga puluh putra,” terangnya.
K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH,. MM, dalam sambutanya, mengucapkan terima kasih pada kepala-kepala sekolah baik di bawah yaysan Zainul Hasan atau Hafsawaty yang telah sukses mengantarkan santri lulus Ujian Nasional 100%. Beliau menilai bahwa masyarakat pesantren sudah waktunya optimis, karena posisi pesantren ada di atas angin. Khususnya di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum, bahwa lembaga pendidikan pesantren menjadi rujukan utama karakter bangsa.
Kiai Mutawakkil menambahkan, alumnus-alumunus pesantren banyak tidak kalah kualitasnya dengan lulusan lembaga-lembaga pendidikan yang lain. “Kita di pesantren punya nilai plus, kekuatan spiritual, moral yang tidak bisa ditandingai oleh lembaga-lembaga pendidikan lain,” tandasnya. (san,mfd)