Genggong- Meriahkan momentum peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Madrasah Aliyah Zainul Hasan (MA. ZAHA) 1 Genggong menggelar seminar yang bertema “ Memperkuat Ajaran Aswaja Dan Menghadapi Tantanganya”. Kamis, (12/5/2016). Melalui Osis Putra masa khidmat 2015-2016, MA. ZAHA terus melakukan terobosan-terobosan dalam mengembangkan khazanah keislaman santrinya.
Dalam seminar itu, nampak hadir K.H. M. Syakur Dewa, salah satu pengurus Aswaja center PWNU Jawa Timur, dan Kiai Muhammad Roif Fadli, pengurus komisi fatwa MUI Kraksaan. Mereka berdua hadir sebagai nara sumber pada acara tersebut. Sementara semua peserta adalah santri putra MA. ZAHA dan undangan dari luar. Seminar itu sendiri dipandu oleh Ust. Muhammad Hendra, M.Pd.I.
K.H. Hassan Ahsan Malik dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara ini untuk para santri yang dipersiapkan di masa mendatang. Beliau menilai pesantren adalah benteng ajaran Ahlus sunnah wal jama’ah. Sementara santri adalah generasi yang akan mengawal aqidah aswaja. ”Minimal kita sendiri yang kuat, apalagi dapat memperkuat aqidah ini kepada orang lain,” tegasnya.
Non Alex, sapaan akrab kepala Madrasah Aliah ini, mengibaratkan Aqidah Aswaja dengan pohon kelapa. Karakter pohonnya semakin tua, semakin tinggi menjulang, tegak dan berbuah. Sementara tekstur buahnya keras, tapi dagingnya cukup lembut, airnya sangat bermanfaat. Begitu juga Aswaja, yang lentur masalah bergaul tapi tegas dalam beraqidah. “Urusan basyariyah silahkan berteman, bahkan beda agama. Namun urusan aqidah, kita harus tegas,” jelasnya.
Sementara itu, kiai Syakur Dewa mengapresiasi kegiatan ini, beliau disela-sela memberikan materi aswaja, bercerita aktivitasnya beberapa hari yang lalu, mengisi acara seminar aswaja untuk mahasiswa dan guru se kabupaten Probolinggo. Beliau menilai, MA. ZAHA adalah salah satu lembaga pendidikan pesantren yang hebat, karena sudah seriuas menggembleng siswanya sejak dini tentang paham aswaja. “Yakinlah Aswaja, aqidah yang paling benar,” tandasnya.
Ust. Muhammad Hendra, selaku Pembina osis menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat ajaran Pesantren Zainul Hasan Genggong. Aqidah Ahlus sunnah Wal Jama’ah, Ajaran yang telah lama digembleng oleh para pendiri pesantren. Sejak zaman pendiri pertama hingga era K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah bersama segenap dzurriyahnya. “Pada intinya, Pesantren Zainul Hasan Genggong adalah pesantren salaf dari awal berdirinya hingga akhir zaman,” pungkas ust. Hendra. (Mfd)