Haul Akbar KHM. Damanhuri Romli, Menpora Resmikan GOR Pesantren Zainul Hasan

Tidak ada komentar Share:
Para Undangan Haul KHM. Damanhuri Romli
Para Undangan Haul KHM. Damanhuri Romli
menteri pemuda dan olahraga,  Imam Nahrawi saat meresmikan GOR dengan pemukulan bedug
menteri pemuda dan olahraga, Imam Nahrawi saat meresmikan GOR dengan pemukulan bedug

Genggong – Pesantren Zainul Hasan Genggong gelar haul akbar KHM. Damanhuri Romli dan shalawat Muhammad, Sabtu (25/04). Nampak hadir tengah-tengah masyarakat beberapa shahibul bait, para ulama dan tokoh masyarakat.

Haul suami Nyai Hj. Diana Susilowati Saifurridzall ini di area P5, dimulai 19:00 wib-00:30 wib, masyarakat tumpah ruah menghadiri hajat tahunan ini, bahkan sampai di luar pagar dipadati jamaah. “Wah yang hadir membludak, kayaknya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” aku ustad Edi Kurnian Farid, salah satu penerima tamu.

GUS dr. Mohammad Haris, M.Kes dalam sambutannya, mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran masyarakat. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan akan meresmikan GOR (Glanggang Olahraga) Pesantren Zainul Hasan. “Gor ini multi fungsi, sebagai arena olahraga santri, shalawatan, acara wisuda dan lain-lain, semoga banyak manfaatnya,” tutur putra pertama ning Sus.

Haul Gus Mo – sapaan sehari-hari Almarhum KH. Damanhuri Romli- yang ke 9 di hadiri menteri pemuda dan olahraga dalam rangka menghadiri undangan haul dan peresmian GOR. Mentri kabinet kerja presiden Jokowi ini, berharap sepak bola Indonesia juga terlahir dari kalangan santri. “Saya mengimpikan team kesebelasan kita ada dari lulusan pesantren, mudah-mudah santri Genggong mengawali,” ungkap Imam Nahrawi.

Menpora memohon do’a kesuksesan pada para jamaah karena di tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah di Sea Game (kompetisi cabang olahraga se-Asia, red). “Semoga Indonesia mampu berjaya di kancah Asia bahkan internasional,” harapnya.

Berbeda dengan Nahrawi, KH. Agus Ali Masyhuri menyambung pidato ilmiah pada acara haul gus Mo dua tahun silam, beliau mengajak masyarakat agar belajar hidup bahagia, menikmati apa yang ada dengan cara menteladani Akhlaq Rasulullah melalui islam dan ajarannya. “Banyak orang kehilangan jati dirinya, karena salah memaknai musibah atau cobaan, padahal dibalik kesulitan seseorang ada kemudahan,” paparnya.

Beliau menambahkan, berfikir positif dengan cara husnudzon (baik sangka, red) pada Allah merupakan separuh kesuksesan, sebelum melangkah. “Hidup ini seperti hukum grafitasi, jika melempar sesuatu ke atas maka pasti akan jatuh ke bawah,” jelas pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo.

Senada dengan Gus Ali, KH. Misbahul Holili menyerukan agar umat mencontoh akhlaq para ulama meski tidak bisa seratus persen, dengan mentaati para guru dan mengharap berkahnya. “Haul ini adalah salah satu tradisi amaliyah ulama NU, kita harus melestarikan tradisi-tradisi sesepuh kita sebagai bentuk ketaatan padanya,” pungkas kyai asal Jember ini. (Mfd/Sh)

4.5/5 - (2 votes)
Previous Article

Hadirilah! Haul Ke-60 KH. Moh. Hasan Genggong

Next Article

Jadwal Kegiatan Pra Muktamar Nahdlatul Ulama ke 33

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan