Bangga! Santriwati SMA ZAHA 1 Genggong Juara Nasional KTI, Unggul di Kompetisi Bergengsi

Tidak ada komentar Share:

PROBOLINGGO – Dua santriwati SMA Zainul Hasan 1 Genggong, Mala Fauziya dan Sofrina Alifiya, berhasil meraih juara pertama dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh DEMA Fakultas Syariah & Humaniora Universitas Islam Zainul Hasan Genggong. Kemenangan ini menjadi kebanggaan bagi sekolah mereka sekaligus menegaskan konsistensi keduanya dalam dunia akademik dan penelitian.

Prestasi ini tidak diraih dengan mudah. Ustadz Muhammad Rizqil Hidayat, M.Pd.I, pembina mereka dalam perlombaan ini, mengungkapkan bahwa kedua santriwati tersebut telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa selama proses persiapan.

“Dua santri itu memang berada dalam kelompok yang saya bimbing dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diadakan oleh DEMA Fakultas Syariah UNZAH. Selama beberapa hari sebelum lomba, kami mempersiapkan banyak hal, mulai dari penulisan karya ilmiah hingga pembuatan video presentasi. Alhamdulillah, mereka akhirnya bisa meraih juara pertama,” ujar pria yang biasa disapa Ustadz Rizqil pada Sabtu (23/2).

Kemenangan ini bukan kali pertama bagi Sofrina Alifiya dan Mala Fauziya. Sofrina pernah menjadi finalis dalam ajang karya tulis ilmiah tingkat internasional dan bahkan mendapat penghargaan di Jepang pada tahun 2024. Sementara itu, Mala Fauziya juga memiliki rekam jejak prestasi yang mengesankan, termasuk keikutsertaan dalam berbagai lomba, seperti pidato bahasa Arab dan kompetisi akademik lainnya.

Menurut Ustadz Rizqil, keberhasilan mereka bukan hanya hasil latihan intensif menjelang lomba, tetapi juga karena semangat dan tekad yang telah mereka pupuk sejak lama. “Mereka memang anak-anak yang luar biasa, bukan hanya karena latihan, tetapi juga karena mereka memiliki tekad kuat dalam menggapai impian. Saya berharap semangat ini terus mereka salurkan dalam hal-hal yang bermanfaat, khususnya dalam bidang keilmuan,” tambahnya.

Beliau juga menekankan pentingnya menulis sebagai sarana untuk memastikan ilmu agar tidak lekang oleh waktu. “Apa yang tertulis akan abadi, sementara apa yang hanya terucap akan berlalu bersama angin,” pungkasnya. (Jhon)

Rate this post
Previous Article

Antusias Santri Genggong Sambut Kedatangan Gus Haris di Tengah Hujan Deras

Next Article

MA ZAHA 1 Genggong Gelar Wisuda Perdana di Islamic Center Kraksaan dengan Megah dan Penuh Makna

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan