GENGGONG – Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong menggelar acara Halal bi Halal di aula pesantren setempat, Selasa (26/6/2018). Acara tersebut dihadiri sejumlah shohibul bait, pengurus yayasan, serta jajaran pendidik dari seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Genggong. Hadir pula para pengurus Ikatan Alumni dan Santri Pesantren Zainul Hasan (Tanaszaha).
Ketua Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagianya. “Minal aidin wal faizin. Ada beberapa arahan dalam rangka menjawab tantangan zaman. Terutama dalam rangka dakwah dari kalangan pesantren kepada masyarakat,” terang Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini.
Beliau mengungkapkan bahwa pesantren harus mempersiapkan diri dalam hal memberikan pendidikan kepada para anak didik.
“SDM, Sumber Daya Manusia gurunya harus siap. Guru harus dipoles sedemikian rupa, bukan hanya cara mengajarnya, tetapi juga akhlak dan etikanya. SDM guru harus benar-benar bagus,” terang Kiai Mutawakkil.
“Jangan memaksa murid berakhlak baik selama gurunya tidak berakhlak baik. Guru harus menjadi contoh yang benar-benar baik bagi murid,” tegas beliau.
Kiai Mutawakkil mengungkapkan, ada 2 aturan yang berlaku bagi para santri. Yakni aturan di lingkup pesantren dan aturan di lingkup madrasah/sekolah. “Santri yang nilai pesantrennya C, maka nilai di sekolahnya juga harus C. Aturan di pesantren dan di madrasah harus berjalan beriringan,” terang Kiai Mutawakkil.
Beliau juga berpesan agar para pendidik di lingkungan Pesantren Genggong tulus dalam berkhidmat dan menebar ilmu kepada para santri. “Ajarkan materi pendidikan yang berakidah ahlussunnah wal jamaah,” ujar Kiai Mutawakkil.
Beliau berharap para shohibul bait, pengurus yayasan, serta para pendidik mendapat barokah dari ulama Genggong terdahulu. Khususnya barokah dari KH Mohammad Hasan. “Semoga apa yang kita lakukan selama ini mendapat ridlo Allah SWT. Amin ya robbal alamin,” tutur Kiai Mutawakkil. (eem)