GENGGONG– Syekh Dr. Muhammad bin Ismail Zein al-Yamani dari Makkah kembali menghadiri Haul Al Marhum Al Arif Billah K.H. Moh. Hasan Genggong, Senin (25/6/2018). Kehadirannya dalam haul ke-63 ini merupakan kali kedua setelah hadir pada haul ke-61 dua tahun lalu.
Syekh Ismail yang didapuk memberikan mauidzah hasanah ini banyak membahas soal keistimewaan para waliyullah. Menurutnya, Allah SWT tidak akan mengangkat seseorang menjadi waliyullah tanpa ilmu. “Jika Allah berkehendak orang bodoh menjadi wali, maka Allah SWT akan memberikan ilmu dan keutamaan padanya,” ujarnya melalui penerjemahnya.
Beliau meyakini cinta kepada orang shalih dan menyambungkan hati padanya serta menghadiri majelis para ulama, akan menguatkan keimanan umat Islam. Ia mengutip pendapat Imam Malik bin Anas, bahwa fikih adalah sebuah cahaya. Maksudnya, memahami kitab-kitab orang shalih yang sanadnya bersambung kepada Rasulullah dan mendengarkan ceramah di majelis para ulama, akan menerangi keimanan.
Menurutnya, seorang santri yang malas belajar, hendaklah membaca sejarah para ulama yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan mempelajari sejarah, santri akan senang dan termotivasi dengan perjuangan para ulama.
Beliau menegaskan, jika seorang muslim ingin sukses, hatinya harus bersambung kepada Rasulullah dan tidak boleh lepas. “Harus punya keinginan kuat menjadi umat yang sepesial di hadapan Rasulullah dahir dan batin. Seperti kedekatan para sahabat pada Rasulullah,” jelasnya.
Syekh Ismail juga tidak meragukan, majelis ini merupakan “kebun Surga.” Sebab, di tempat ini selama 24 jam ibadah dan belajar kitab dilakukan. “Ini yang membuat sepesial di hadapan Rasulullah,” ujarnya di hadaparan ribuan jamaah haul.
Di penghujung pidatonya, Syekh Ismail mendoakan keberkahan umat Islam dan keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong. Beliau juga berdoa khusus untuk kesembuhan Nyai Hj. Diana Susilowati yang kini sedang sakit. (mfd)
- Tags: #HaulKiaiHasanGenggong
