SURABAYA – Menanggapi aksi terorisme di beberapa titik di Surabaya dan Sidoarjo, ketua PWNU Jawa Timur menghimbau warga NU khususnya dan masyarakat di Jawa Timur untuk tetap tenang dan mempercayakan semua proses penanganan terorisme pada kepolisian.
Hal itu disampaikan KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah di Kantor PWNU saat mendampingi Sekjen PBNU H. Helmi Faishal sebelum berangkat menuju ke 3 gereja di Surabaya yang menjadi sasaran aksi terorisme, ahad kemarin.
Lebih lanjut Ketua PWNU meminta kepada kepengurusan NU di semua tingkatan bisa bekerjasama dengam kepolisian di tingkatan masing-masing dan berkoordinasi dengan kepengurusan NU di atasnya. “Yang di kepengurusan ranting dan MWC berkoordinasi dg Polsek dan PCNU, begitu seterusnya, terus ciptakan ketenangan dan teruslah beraktivitas secara normal apalagi sebentar lagi kita masuk puasa ramadhan, ” terangnya.
Kiai Mutawakkil juga menghimbau warga dan pengurus NU tidak terprovokasi informasi yang belum tentu benar, khususnya yang viral di media sosial, WA Group dan sejenisnya. “Jangan sampai situasi dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana dan menciptakan ketakutan publik, stop posting dan sharing foto/video yang menggambarkan suasana sadisme dan teror,” tegasnya.
Terhadap negara, Ketua PWNU meminta pemerintah dan DPR segera memberikan kepastian hukum dan perangkat perundangan yang cukup untuk dijadikan dasar bagi aparat keamanan untuk menindak tegas aksi terorisme hingga ke akar-akarnya. “Sekarang sudah masuk darurat terorisme, RUU terorisme jangan diambangkan, segera sahkan!” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Sekjen PBNU mengutuk aksi terorisme sebagai tindakan yang tidak bisa ditolerir dan mengapresiasi langkah Ansor dan Banser Jatim yang dirikan posko siaga dan lapor terorisme. (*)