GENGGONG – Sejumlah 15 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hafshawaty Genggong mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan jurnalistik pada Minggu 8 Oktober 2017. Ada pula 4 santri SMK Zainul Hasan yang mengikuti acara tersebut. Mereka cukup antusias mengikuti pelatihan yang digelar di ruang rapat Stikes tersebut.
Narasumber pada diklat tersebut adalah Abdur Rohim Mawardi, Sub Bagian Editor pada Biro Kominfo. Narasumber menjelaskan tentang dasar-dasar jurnalistik kepada para peserta. Misalnya penjelasan tentang apa itu berita dan jenis-jenisnya, teknik wawancara, cara menulis berita yang baik, serta membuat judul dan pembuka berita yang menarik.
Setelah materi disampaikan, peserta diminta untuk mempraktikkan materi tersebut. Berita yang ditulis adalah tentang diklat yang mereka ikuti. Para peserta memiliki waktu selama 30 menit untuk menyelesaikan tugas tersebut. Setelah ditulis di atas secarik kertas, berita-berita diserahkan kepada narasumber untuk dinilai.
“Hasilnya sudah lumayan. Dari 15 berita yang diserahkan, ada 3 tulisan yang lumayan. Sementara 12 tulisan lainnya sudah cukup baik, namun berita yang ditulis terlalu singkat. Ini wajar karena waktu diklatnya tidak terlalu lama, waktu yang diberikan kepada peserta untuk menulis juga singkat,” terang pria yang karib disapa Eem ini.
Diklat tersebut digelar oleh Biro Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong bekerjasama dengan Stikes Hafshawaty. “Diklat ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya kami untuk melatih para santri Genggong agar bisa menguasai ilmu jurnalistik. Minimal bisa menulis,” ujar Sekretaris Biro Kominfo PZH Genggong Alfin Fikri HM.
Selain itu, diklat juga digelar sebagai seleksi untuk memilih Duta Kominfo di Stikes Hafshawaty. Alfin mengatakan, Duta Kominfo bertugas membantu Biro Kominfo mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Stikes Hafshawaty. “Berita-berita yang ditulis oleh Duta Kominfo akan dipublikasikan di website PZH Genggong,” terang Alfin.
Dari belasan peserta diklat, akan ada beberapa peserta yang dikukuhkan sebagai Duta Kominfo. Pengukuhan akan dilaksanakan pada peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang di halaman area pendidikan PZH Genggong.
“Semua peserta akan mendapat sertifikat sebagai tanda telah mengikuti diklat jurnalistik yang digelar Biro Kominfo. Tapi, tidak semua peserta dikukuhkan menjadi Duta Kominfo, hanya beberapa saja yang dikukuhkan,” ungkap Alfin.
Duta Kominfo tidak hanya dibentuk di Stikes Hafshawaty saja. Tapi juga dibentuk di lembaga pendidikan lain di bawah PZH Genggong. Setiap Duta bertugas menulis berita terkait perkembangan pendidikan di lembaga pendidikan masing-masing. “Dengan demikian, Duta Kominfo ini membantu syiar pesantren dan syiar Islam,” kata Alfin. (*)