Genggong- Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn)Luhut Binsar Panjaitan berkunjung ke Pesantren Zainul Hasan Genggong kemarin Selasa (15/5). Luhut B. Panjaitan beserta rombongan datang menggunakan helicopter mendarat di Stadion Gelora Merdeka (SGM)Kraksaan. Tampak juga dalam rombongan Ibu Zannuba Arifah Chafsoh Rahman atau yang dikenal dengan ibu Yenni Wahid, putri kedua Mantan Presiden RI Gus Dur.
Setiba di SGM rombongan langsung menuju ponpes Zaha Genggong yang sebelumnya disambut oleh Nyai Hj. Diana Susilowati (Ning Sus), Ning Hj. Isyvina Unaizah Royya, Gus Abid Umar serta beberapa ashabul bait dari ponpes zaha Genggong.
Dalam kesempatan kunjungan ini, KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah, pengasuh ponpes zaha meminta Bapak Luhut untuk melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung laboratorium hafshawaty yang berada di area pondok putri hafshawaty. “kami sangat senang jika bapak berkenan” ujar kiai Mutawakkil.
Seusai acara peletakan batu pertama, kepala staf kepresidenan yang dilantik oleh presiden Jokowi pada 31 Desember tahun lalu itu memberikan sambutan dan motivasi kepada para santri yang sudah menunggu dan ikut menyambut kedatangannya.
Dalam sambutannya, ia mengutarakan kekagumannya terhadap pesantren zaha, utamanya kepada Kiai Mutawakkil sebagai kholifah keempat yang tetap sukses memajukan pesantren ini. “Tidak ada Institusi generasi ke empat yang dapat berkembang. tapi disini sangat berbeda, kiai sebagai generasi keempat masih tetap bisa membuat pesantren ini berkembang lebih besar lagi” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menceritakan asal muasal keluarganya yang sebenarnya berasal dari keluarga sederhana. “ayah saya hanya seorang supir”. Tegasnya.
Ia mengingatkan kepada para santri untuk tidak malu meskipun berasal dari keluarga sederhana dan biasa-biasa saja. “Apapun latar belakang kalian, jika kalian disiplin, rajin, tanggung jawab dan berdoa maka kalian akan jadi orang yang sukses luar biasa. Kalian malu kalau mencuri, kalian malu kalau berbohong, dan kalian malu kalau tidak sukses”. Ujarnya.
Dan satu kata terahir dari kepala staf kepresidenan RI ini untuk pesantren zaha Genggong adalah “Luar Biasa, Hebat”. (Af)
- Tags: pendidikan, Warta