GENGGONG– SMA Zainul Hasan 1 Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, kembali menyelenggarakan studi pengenalan lingkungan (SPL) di Malang. Kegiatan ini merupakan pembelajaran di luar kelas khusus santri kelas XI. Program tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi akademik santri.
Meski satu sekolah, santri putra dan putri tidak berangkat bersamaan. Santri putra melaksanakan kegiatan ini pada Senin-Selasa (9-10/12). Santri putri melaksanakannya pada Selasa (10-11/12).
Ratusan santri itu dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung program peminatannya. Pada program IPA terdiri dari kelompok biologi, kimia, dan fisika. Program IPS terdiri dari kelompok ekonomi, geografi, dan sosiologi.
Masing-masing pembina mata pelajaran membekali para santri dengan lembar kerja dalam setiap observasi. Objek observasi pertama adalah wisata Petik Madu di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Di sana, santri mendapatkan pembinaan tentang lebah dan produknya dari pemilik wisata Petik Madu, Hartono. Setelah itu, santri juga mendapat bimbingan tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas yang dibimbing oleh Megawati.
Objek observasi selanjutnya di Alun-alun Kota Malang dan Mall Ramayana. Di sana, santri mencari sendiri hal-hal apa saja berdasarkan lembar kerja sesuai arahan pembina mata pelajaran.
Pada malam hari, santri diberi kesempatan bersenang-senang di Batu Ningt Spectacular (BNS). Lokasinya, berhadapan dengan penginapan, di rumah YWI di Jalan Oro-oro Ombo, Batu, Malang.
Dalam SPL tidak hanya berisi kegiatan akademik. Namun, juga ada kegiatan keagamaan. Seperti, melaksanakan saat berjamaah, pembacaan maulid, dan tausiah sebagai identitas kepesantrenan.
Pada pagi hari setelah salat Subuh dilanjutkan salat duha berjamaah, para peserta mengikuti senam bersama dipimpin oleh instruktur dari rumah YWI. Setelah itu, setiap kelompok harus melaporkan hasil observasi di hari pertama.
Kegiatan dilanjutkan dengan observasi terakhir di Ecogreen Park. Di lokasi ini siswa menemukan sejumlah wahana yang menjadi objek observasi sesuai petunjuk pembina mata pelajaran.
“SPL merupakan implementasi dari strategi pembelajaran Kurikulum 2013. Yaitu, Project Based Learning dan muara akhinya siswa harus membuat portofolio atau laporan kegiatan sesuai kelompok mata pelajarannya,” ujar Kepala SMA Zaha 1 Genggong, Ustad Eksan.
Salah seorang peserta SPL Ira Nur Aini mengaku senang bisa mengikuti SPL tahun ini. “Banyak ilmu yang saya dapatkan dan apa yang saya dapatkan di kelas bisa langsung diaplikasikan di lokasi observasi,” ujar ketua OSIS putri SMA Zaha 1 ini. (ais/*)
