GENGGONG- Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, kembali kedatangan tamu istimewa. Dialah keturunan ke-22 Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Syekh Amin Aduhaby Al Jailani.
Minggu (14/7/2019), Syekh Amin hadir ke Pesantren Zainul Hasan Genggong didampingi putranya, Syekh Ibrahim Al Jailani. Beliau berkenan memberikan mauizah hasanah di hadapan Jamaah Majlis Ta’lim Al Ahadi dan ribuan santri.
Di Masjid Al Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong, Syekh Amin disambut oleh sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan. Di antaranya ada K.H. Moh. Hasan Saiful Islam; Nun Hassan Ahsan Malik, K.H. Moh. Hasan Maulana, serta Gus dr. Moh. Haris.
Di awal mauizah hasanahnya, Syekh Amin mengaku senang bisa hadir di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Terutama di Majid Al Barokah. “Saya bahagia bisa berkumpul dengan jamaah di majlis yang selalu disebut asma Allah dan selalu dilantunkan salawat Nabi,” ujarnya.
Dalam ceramah berbahasa Arab itu, Syehk Amin juga mengungkapkan kebahagiannya tertemu dengan Kiai Saiful Islam. Karenanya, sebagai ungkapan rasa senangnya, Syehk Amin berkenan memberikan jubah hitam yang dipakainya.
“Saya senang bisa bertemu dengan Kiai Saiful Islam. Sebagai ungkapan bahagia, saya akan berdiri memberikan jubah saya kepada Kiai Saiful Islam. Semoga dia (Kiai Saiful Islam) ingat terus kepada saya dan mendoakan saya,” ujar Syekh Amin sambil berdiri membuka dan memakaikan jubahnya kepada Kiai Saiful Islam.
Mendapati ini, banyak di antara hadirin yang berusaha mengabadikan momen istimewa ini. Baik dengan menggunakan kamera DSLR ataupun kamera handphone. Termasuk, Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong, Nun Hassan Ahsan Malik.
Dalam tausiyahnya, Syekh Amin menyampaikan pentingnya menjaga salat lima waktu. Serta, meminta para jamaah selalu istiqomah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. “ Dengan istiqomah, kita bisa mendapatkan apa yang dijanjikan Allah. Yakni, bahagia dunia-akhirat,” ujarnya.
Syekh Amin mengatakan, menjaga salat, sama dengan menjaga agama. Menurutnya, semua syariat agama, selain salat disampaikan ketika Nabi Muhammad berada di bumi. “Semua syariat diberikan Allah di waktu Nabi berada di bumi. Kecuali salat. Untuk urusan salat, Nabi dipanggil ke Arsy untuk mendapatkan wahyu atau perintah salat,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Syekh Amin juga memberikan ijazah berupa dzikir dan wirid kepada hadirin. Dzikir yang diberikan oleh Syekh Amin sebagai keturunan Syekh Abdul Qadir Jailani, berupa dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah.
Sebelum meninggalkan Genggong, Syekh Amin juga menyempatkan diri menemui Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Nyai Hj. Diana Susilowati. Serta, menunjukkan keahliannya bermain pedang bersama mayoret grup drum band yang menyambutnya di Pesantren Zainul Hasan Genggong. (*)