Sakit, Tetap Layani Ribuan Santri

Tidak ada komentar Share:

MENINGGALNYA Nyai Hj. Endah Nihayati banyak mengungkapkan keistimewaan pengasuh Pondok Putri Pesantren Zainul Hasan Genggong, tersebut. Salah satunya sifat keibuannya yang begitu mengayomi terhadap santri yang diasuhnya.

Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong Nun Hassan Ahsan Malik mengatakan, selama ini Nyai En sangat perhatian dan sayang pada setiap santrinya. Bahkan, ketika perpisahan saban tahunnya, Nyai En tak segan untuk memeluk dan berfoto bersama setiap santri putri.

“Lebih dari seribu santri beliau peluk satu persatu untuk berfoto bersama, kalau bukan karena rasa sayang beliau terharap santrinya, tidak mungkin beliau melakukan itu setiap tahunnya. Setiap santri putri yang pernah mondok di Genggong, kebanyakan punya foto bersama beliau,” ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H. Moh. Hasan Saiful Islam. Menurutnya, Nyai En orang yang mustaqimah. “Dia tidak melupakan tahajjud, tidak melupakan dhuha, apalagi wiridan-wiridannya, dia selalu istiqomah,” ujarnya.

Menurutnya, Nyai En sangat perhatian dan sayang kepada para santrinya. Serta, peduli dan takut santrinya tergelincir pada maksiat dan tergelincir ke api neraka. “Sehingga, dia memperhatikan (santrinya). Bukan dia ketat, bukan dia gawat, tapi dia sayang kepada santri-santrinya supaya santrinya terhindar dari mara bahaya, maksiat kepada Allah, dan jauh dari neraka jahanam,” jelasnya.

Kiai Saiful Islam mengatakan, Nyai En merupakan sosok yang sangat perhatian terhadap santrinya. Salah satu bentuk perhatiannya, beliau rela berfoto dengan ribuan santrinya satu per satu. “Digandeng satu persatu dalam keadaan dia punya penyakit. Dalam keadaan dia punya asam urat, punya penyakit kolestrol, tapi dia masih menyempatkan waktu untuk foto satu persatu dengan ribuan santri, bukan foto bersama, tapi satu persatu, digandeng oleh beliau,” ujarnya.

Diakhir tausiyahnya, Kiai Saiful Islam berharap semua amal ibadah Nyai En diterima Allah SWT. Serta, mengampuni segala dosanya. “Kita harus meniru tingkah laku beliau, terutama wiridan-wiridannya, ibadahnya, dalam ketegasannya, supaya santri-santri tidak tergelincir kepada maksiat,” pesannya.

Senin (23/7/2018), Nyai Endah Nihayati meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo. Beliau meninggal dalam usia 52 tahun dan meninggalkan dua putra. Jenazahnya dikebumikan dengan diantarkan ribuan jamaah dan santri di pemakaman kelurga di area Pesantren Zainul Hasan Genggong. (*)

4.4/5 - (76 votes)
Previous Article

Ratusan Santri Hafshawaty Gelar Tahlilan

Next Article

Lautan Manusia Iringi Pemakaman Nyai Endah

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan