GENGGONG – Genggong go Green benar-benar mendapat sambutan positif dari ribuan pecinta sepeda onthel dan becak dari berbagai daerah di Jawa Timur. Minggu (15/7/2018), mereka berkumpul di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, demi mengikuti acara mancal bareng bertema Poko’e Mancal.
Event kali pertama di Pesantren Zainul Hasan Genggong, ini diikuti lebih dari 6.000 peserta. Di antaranya, ada 2.000 peserta sepeda tua, sekitar 4.000 goweser dengan sepeda mountain bike, fun bike, road bike, dan becak.
Ribuan peserta ini berasal dari berbagai daerah. Terutama, di Jawa Timur. seperti, dari Kabupaten-Kota Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi. Serta, daerah Lumajang, Pasuruan, Surabaya, Mojokerto, Malang, dan sejumlah daerah lainnya. Bahkan, ada yang dari luar Jawa dan mancanegara, seperti Kanada dan Amerika Serikat.
Demi mengikuti acara ini, di antara mereka ada yang datang sejak Jumat malam (13/7). Terutama para pecinta sepeda tua. Maklum, Sabtu (14/7), mereka juga mengikuti Pelantikan Kosti Probolinggo dan Raker Kosti Jatim.
Ada tiga klasifikasi jarak yang ditempuh peserta dalam Genggong Go Green. Kategori pertama adalah Road Bike Trek Mount Bremi dengan rute 30 kilometer, fun bike trek pendek sejauh 13 kilomter, dan mountain bike trek panjang rute 19 kilmeter, lalu onthel Goes To Pesantren ke-5. Selain memgampanyekan hidup sehat, dalam kegiatan ini juga dilakukan aksi peduli lingkungan berupa penanaman pohon.
Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Gus dr. Moh. Harris mengatakan, kegiatan ini digelar agar semuanya bisa sadar terhadap pentingnya menjaga lingkungan. “Genggong go Green ini bertujuan bagaimana kita melakukan edukasi terkait kesehatan lingkungan. Peduli terhadap lingkungan, termasuk mengelola dan mengolahnya dengan baik. Serta, memasyrakatkan bersepeda,” ujarnya.
Menurutnya, bentuk edukasi ini dilakukan dengan mengumpulkan segala yang berkaitan dengan sepeda. Mulai dari komunitas sepeda onthel tua, mountain bike, road bike, fun bike, termasuk becak. “Kami juga bekerja sama dengan Perhutani dan PTPN XI, bagaimana mengajak komunitas ini mengenal hutan,” ujarnya.
Gus Harris mengatakan, event ini di-support banyak pihak. Termasuk, dari Perhutani, jajaran TNI, dan kepolisian. Menurutnya, ini menjadi kesempatan untuk mengajak masyarakat mencintai alam yang hijau. “Kami berharap ada kebersamaan antara hijaunya pesantren dalam hal ini Nahdlatul Ulama, hijaunya TNI, dan hijaunya Perhutani. Sama-sama menjaga bumi ini demi anak cucu kita,” ujarnya.
Selain dapat berolahraga, para peserta ini juga disiapkan hadiah utama yang sangat menarik. Berupa tiga paket umrah. Di samping itu, masih ada ratusan door prize. Bahkan, sejumlah undangan yang hadir dalam acara itu juga mendadak menambah hadiah. Termasuk, Pangdam V Brawijaya Mayjen Arif Rahman. Dia menambah hadiah uang Rp 1 juta untuk pengontel.
Sedangkan, Pangdam V Brawijaya Mayjen Arif Rahman mengaku, baru kali pertama melihat ada kegiatan bersepeda, terutama di pesantren yang menjadi satu dari berbagai kelompok bersepeda. “Setiap minggu di Kodam kami adakan kegiatan bersepeda keliling Surabaya. Monggo yang mau bergabung datang langsung, habis bersepeda dapat makan gratis,” ujarnya.
Arif mengaku juga akan melaksanakan seperti apa yang dicanangkan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Yakni, mewajibkan para guru di lingkungan Pesantren Zainul Hasan yang jarak rumahnya kurang dari 3 kilometer untuk bersepeda ke kantor. “Demi menjaga lingkungan kita, kami juga akan melaksanakan itu, untuk bekerja menggunakan sepeda ke kantor. Kami harap acara ini bisa digelar berkelanjutan,” ujarnya. (*)