SURABAYA- Salah seorang santri MA Model Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, kembali mengharumkan nama lembaganya. Senin (20/5/2018), ia berhasil menjadi juara II Lomba Dai Muda se-Jawa Timur dalam Lomba MTQ, MHQ, dan Dai Muda Jawa Timur gelaran RRI Surabaya.
Salah seorang santri berprestasi itu adalah Muhammad Syaiful Bahri. Syaiful memang sudah dinyatakan lulus dari MA Model Genggong, sejak beberapa pekan lalu. Namun, dia mengikuti lomba ini masih atas nama santri MA Model. Sebab, seleksi awal lomba ini digelar jauh sebelum ujian nasional digelar. Sedangkan, finalnya baru digelar Senin (20/5/2018).
Dalam ajang ini, Syaiful menyisihkan 10 peserta utusan dari lima kabupaten-kota yang telah mengikuti seleksi tingkat kabupaten-kota sebulan sebelumnya. Masing-masing kabupaten-kota mengirimkan dua peserta terbaik. Lima kabupaten-kota itu, di antaranya Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Sumenep, dan Kota Surabaya. Sedangkan, Syaiful lolos seleksi melalui Kota surabaya. “Alhamdulillah, masih bisa berbuat yang terbaik bagi madrasah. Meski tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.
Ia mengaku, ada tantangan tersendiri selama menjadi peserta lomba ini. Sebab, lomba dai muda yang digelar radio pelat merah ini bukan hanya diikuti siswa, tapi juga mahasiswa dan kalangan umum. “Sempat nervous juga sih, karena peserta yang ikut juga dari mahasiswa dan umum. Sempat gak percaya saat diumumkan menjadi pemenang juara II,” ujarnya.
Beberapa saat sebelum acara dimulai, Syaiful mengaku melakukan “ritual wajib” yang diyakini menjadi senjata atas keberhasilannya. “Sebelum acara dimulai, ada hal yang selalu saya lakukan sebelum mengikuti lomba. Tawasul kepada waliyullah Kiai Hasan Sepuh Genggong, semua guru-guru Pesantren Genggong, dan orang tua,” ujarnya.
Kepala MA Model Zainul Hasan Genggong Ning Hj. Hasanatud Daroini melalui Wakil Kepala Madrasah bagian Kurikulum Agus Supriyanto mengaku, bangga kepada Syaiful. Sebab, santri asal Kabupaten Lumajang, itu tak henti-hentinya mengukir prestasi dan mengharumkan nama madrasah. “Sekali lagi, Syaiful menunjukkan prestasinya. Kami bangga memiliki santri seperti dia,” ujarnya.
Sebagai pendidik dan pimpinan madrasah, Agus mengaku, tahu persis bagaimana kemampuan Syaiful di madrasah. Tekun belajar, rajin, disiplin, dan takdzim kepada guru. Serta giat berlatih menjadi wujud kesehariannya di madrasah. “Kalau hari ini dia sering meraih prestasi, itu semua buah dari usaha yang dia lakukan selama di madrasah,” ujar Agus. (mam)