Siswi SMAU Finalis Putri AULEEA

Tidak ada komentar Share:
CANTIK: Nida, Siswi SMAU yang akan tampil di Grand Final Putri Auleea.

SURABAYA– Ajang pemilihan putri Auleea yang digelar Fatayat NU Jawa Timur di Royal Plaza, Surabaya pada Sabtu-Minggu (31-01/01/2018) kemarin telah usai. Anida Sholihah salah satu finalis Putri Auleea, dari ratusan peserta yang masuk final dan bahkan bertahan di grand final, ini tercatat sebagai siswi SMA Unggulan (SMAU) Haf-Sa BPPT Genggong. Siswi berdarah Situbondo ini satu-satunya delegasi dari Pesantren Zainul Hasan Genggong yang bertahan sampai di grand final.

Ajang adu kecantikan dan kecerdasan ala santri ini tergolong istimewa. Pasalnya, ratusan peserta putri Auleea yang datang dari berbagai daerah dan jenjang pendidikan yang berbeda ini harus melalui beberapa tahapan. Dari tahap seleksi, karantina, final hingga tahap terakhir, grand final. Usianya yang tergolong paling muda dibanding kompetitor lainnya, tak membuat Nida -panggilan sehari-hari Anida Sholihah- minder.

Senyum khasnya selalu memancar saat berjalan di atas panggung catwalk. Busana pink yang dipadu dengan mahkota berwarna perak di kepala, membuatnya tampak anggun. Siswi yang masih duduk di bagku kelas XI SCI ini terlihat sangat menikmati panggung ala model profesional. Tak tampak raut wajah tegang saat mendapatkan pertanyaan dari dewan juri. Dia menjawab seluruh pertanyaan dengan meyakinkan.

Ust. Inzah, M.Pd.I selaku kepala sekolah SMAU mengaku sangat bangga atas pencapaian anak didiknya di ajang bergengsi ini. Menurutnya, seorang siswi bisa bersaing dengan kompetitor sekelas mahasiswi itu sangat luar biasa. Bahkan satu di antara mereka ada yang sedang menempuh studi S2. Beliau menilai, wajar jika seluruh pemenang kontes ini diraih mahasiswi karena mungkin pengalamannya lebih luas. “Saya tetap kagum atas perjuangan Anida, meski belum bisa membawa pulang piala,” ujarnya dengan bangga.
Anida mengaku sangat terkesan pada seluruh peserta, meski beda tingkat pendidikannya, namun mereka sangat baik dan ramah.

Perbedaan usia, tak membuat canggung diantara peserta. Meski belum bisa tampil menjadi yang terbaik, Nida mengaku sangat berterima kasih pada pihak keluarga, sekolah dan alumni yang selalu setia meluangkan waktu untuk memberikan dukungan penuh padanya. “Saya mohon maaf belum juara, dan terimakasih atas dukungan semua pihak, apalah arti perjuangan saya tanpa dukungan mereka,” tandasnya. (mfd/irf)

3.4/5 - (5 votes)
Previous Article

Class Meeting Ajang Asah Bakat Siswa

Next Article

Hadapi MFQ Nasional, Lancar setelah Tawasul Kiai Hasan Sepuh

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan