Terciprat Air, Kiai Hasan Sepuh Urung Beli Mobil

Tidak ada komentar Share:
BERBAGI ILMU: K.H. Moh. Hasan Maulana mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW di SMA Unggulan Haf-sa, Selasa (28/11/2017). Dalam ceramahnya, beliau banyak bercerita tentang K.H. Moh. Hasan Genggong.

GENGGONG– Setelah sebulan melaksanakan PPLK di SMA Unggulan (SMAU) Haf-Sa Genggong, tujuh mahasiswa Institut Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Kraksaan Genggong, menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW. Selasa (28/11/2017), sekitar pukul 09.30 WIB, mereka menggelar acara di Masjid Birrul Walidain, Pondok Putri Hafshawaty Genggong.

Hadir di tengah ratusan santri SMAU, Dosen Pembingbing Lapangan Hifdzil Islam dan para asatidz SMAU. Serta, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H. Moh. Hasan Maulana. Putra K.H. Moh. Hasan Saiful Islam, ini diundang untuk memberikan bekal ilmu kepada para mahasiswa dan santri SMAU.

Mewakili Rektorat Inzah Hifdzil dalam sambutannya mengaku, berterima kasih dan mohon maaf pada kepala SMAU yang telah menerima mahasiswanya. Pihaknya berharap tahun depan SMAU kembali memberi ruang untuk mahasiswanya. “Semoga tahun depan kita bisa silaturrahmi lagi,” harapnya.

Sedangkan, salah satu mahasiswa PPL Fathur Rozi mengaku, sangat berterima kasih dan mohon maaf selama melaksanakan PPLK di SMAU. Menurutnya, banyak kekurang yang lakukan pihaknya selama mengabdi di SMAU. “Pesan saya, satu pelajaran yang harus ditekuni karena akan terus dipelajari sepanjang hidup yakin usaha,” ujarnya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAU Samsul Aripin mengatakan, adanya para mahasiswa ini sangat membantu sekolah dalam proses belajar mengajar. Terutama, dalam bimbingan Alquran. “Kami mewakili kepala, sejak 28 Oktober hingga 28 November mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika ada salah kata dan tindakan yang kurang berkenan,” ujarnya.

Moh. Dandi siswa kelas XII IPA 3, yang memberi sambutan atas nama siswa mengaku, sangat bahagia selama sebulan dibina mahawisa PPLK. Menurutnya, banyak ilmu dan inovasi yang diberikan mereka. “Pastinya selama belajar bersama guru PPL, banyak kesalahan yang kami lakukan. Mereka perlu ditiru, karena telah menyebarkan ilmunya,” ujarnya.

KH. Moh. Hasan Maulana dalam pidatonya, banyak bercerita tentang Kiai Moh. Hasan Sepuh. Menurutnya, setiap memasuki Rabiul Awal, Kiai Hasan Sepuh selalu memandikan delman dan kudanya. Itu dilakukan demi menghormati bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Memandikan kendaraannya demi menghadiri pengajian Maulid,” ujar kiai yang akrab dipanggil Nun Diego itu.

Nun Diego juga banyak bercerita tentang akhlak para ulama terdahulu yang tadzim pada siapa saja. Bahkan, pernah putra Kiai Hasan Sepuh, K.H. Hasan Saifouridzall menawarkan untuk membelikannya mobil. Setelah diamini oleh Kiai Hasan Sepuh, akhirnya beliau berdua datang ke diler untuk mengambil mobil yang telah dipesan.

Namun, setelah sampai di depan diler, Kiai Hasan Sepuh mengurungkan niatnya membeli mobil. Sebab, pakaiannya terkena cipratan genangan air yang dilewati salah satu mobil yang melintas di depan diler. “Ayo pulang saja, saya khawatir beceknya terkena orang lain, seperti saya ini,” ujar Nun Diego menirukan alasan Kiai Hasan Sepuh kepada Kiai Hasan Saifouridzall.

Nun Diego menambahkan, Kiai Hasan Sepuh tidak pernah menegur Kiai Hasan Saifouridzall saat mengetahui Kiai Saifouridzall memiliki mobil baru. Termasuk, ketika memiliki sedan Merci. “Mungkin Kiai Sepuh sudah paham kebutuhan Kiai Saifouridzall,” ujarnya. (mfd)

1/5 - (1 vote)
Previous Article

Cara Mendekatkan Diri Pada Sang Pemberi Syafaat

Next Article

Habiskan 35 Kg Beras untuk Poloan

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan