Kyai Mutawakkil: Istighotsah Kubro adalah cara NU Mendoakan Bangsa

Tidak ada komentar Share:
KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah saat memberikan sambutan pada acara Istighotsah Kubro, Ahad (9/4/2017).

Sidoarjo – Jutaan Warga Nahdliyin dari berbagai daerah di Jawa Timur Ahad (9/4/2017) meluber di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Istighotsah Kubro yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini, membuktikan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak tidur. Mencermati dinamika politik serta ancaman terhadap NKRI, NU hadir tepat pada waktunya. Didukung dengan cuaca hangat pagi hari, mereka dengan khusyuk meng-amini doa-doa para Kyai.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah dalam sambutannya menyatakan, Istighotsah Kubro adalah cara NU mendoakan bangsa dan tanah air. “Istighotsah ini untuk keselamatan kita, keselamatan keluarga kita, keselamatan bangsa kita, kejayaan agama kita dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Ungkap pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.
Kyai Mutawakkil menambahkan, NU didirikan bukan hanya sebagai organisasi keagamaan yang hanya mengurusi ibadah warganya, namun NU merupakan organisasi kemasyarakatan dan kebangsaan yang memikirkan eksistensi dan peran warganya ditengah-tengah masyarakat bersama saudara se bangsa dan se tanah air.
“Para auliya dan para ulama kita, bukan hanya memikirkan kepentingan agama, tapi kepentingan bangsa sekaligus.” Ungkap alumni universitas Al-Azhar Mesir ini.
Tampak hadir dalam acara ini, ulama, kyai dan para pejabat. Di atas podium utama terlihat Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Gatot Subroto, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah serta sejumlah Bupati dan Wali Kota di Jatim. Mereka menggunakan baju putih-putih. Ada juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan pengurus teras Muslimat NU lainnya.
Istighotsah ini memang dijauhkan dari kepentingan politik. Meski para pejabat hadir, tetapi mereka tidak diberi waktu untuk menyampaikan sambutan. Ini semata-mata demi bersihnya niat, mencari ridho karena Allah swt.
Selain para pejabat, tentu, tokoh-tokoh NU mendominasi acara. Tampak Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, serta kiai berpengaruh NU, antara lain KH Anwar Iskandar dan para kiai lainnya. “Ini tidak lepas dari peristiwa di Tanah Air yang terjadi belakangan ini, dan menimbulkan wacana dunia bahwa Islam moderat di Indonesia telah mati. Maka NU siap menjawabnya. Bahwa mayoritas muslim di Indonesia yang selama ini menjadi silent majority masih memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan pola beragama dan berbangsa yang tawassuth(moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), i’tidal (adil) dan menjalankan visi rahmatan lil alamin,” demikian disampaikan KH Ma’ruf Amin dalam sabutannya. (yex)

4.7/5 - (3 votes)
Previous Article

Prihatin Keadaan Bangsa, PWNU Jawa Timur Keluarkan 6 Maklumat

Next Article

Jutaan Kaum Nahdliyin Putihkan Gelora Delta Sidoarjo

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan