DERASNYA GUYURAN HUJAN, TAK MENYURUTKAN SEMANGAT SHOLAWATAN

1 Komentar Share:
Jamaah Genggong Bersholawat rela bersholawatan di derasnya hujan
Jamaah Genggong Bershalawat rela bersholawatan di derasnya hujan

Genggong – Meski hujan deras mengguyur Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan kabupaten Probolinggo. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat ratusan jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk mengikuti Genggong bersholawat, (08/12/2016) Kamis malam. Ratusan jamaah ini larut dalam lantunan sholawat yang dipandu oleh Habib Muchsin Al-Hamid, Tanggul, Jember.

Non Diego -sapaan sehari-hari KH. Hasan Maulana- seusai kegiatan rutin istighatsah tiap malam Jum’at, melalui pengeras suara menegaskan bahwa acara sholawat yang bertajuk “Genggong Bersholawat Demi Keutuhan NKRI” akan segera dimulai. Beliau menilai turunnya hujan pada malam itu adalah rahmat Allah. “Hujan bukanlah penghalang, tapi sebuah rahmat,” jelasnya.

Beliau mengajak para jamaah untuk tetap semangat dalam mengikuti Genggong bersholawat ini. Menurut beliau, dulu para sahabat rasul tidak hanya mengorbankan harta benda, namun juga jiwa dan raganya untuk Allah dan Rasulullah.

para jamaah genggong bershalawat saat pembacaan mahallul qiyam
para jamaah genggong bershalawat saat pembacaan mahallul qiyam

Jamaah yang pada mulanya banyak bertahan di masjid, aula pesantren, berteduh di gedung-gedung sekolah, dan ada pula yang memilih ke astah sesepuh Genggong, mulai turun ke halaman pesantren, lokasi dimana acara digelar saat acara dimulai sekitar pukul 21:00 WIB.

Jamaah putra di sebelah selatan, sementara jamaah putri sebelah utara, dengan tabir pembatas.
Di bawah guyuran derasnya hujan ini, baik jamaah putra maupun putri yang mayoritas kalangan santri ini, sangat antusias mengikuti bacaan sholawat dengan mengangkat kedua tangannya. Ada pula yang mengibarkan bendera merah putih dan bendera berbagai atribut majlis dzikir. Mereka tak lagi menghiraukan pakainnya yang sudah basah kuyub.

Al-Habib Jaylani bin Mahdi bin Al-Quthb Abdullah Asyathiri, Rubath, Tarim, Hadramaut, selaku undangan terhormat, sangat terkesan saat melihat antusias jamaah. Melalui penerjemahnya, beliau mengatakan bahwa acara sholawat di pesantren ini luar biasa, para jamaah bersholawat di bawah derasnya hujan. ”Sulit temukan majlis yang peringati maulid seperti di Indonesia, “ aku Habib asal Yaman ini.

Al-Habib Jaylani bin Mahdi bin Al-Quthb Abdullah Asyathiri, Rubath, Tarim, Hadramaut, sedang memberikan tausyiahnya di acara genggong bershalawat
Al-Habib Jaylani bin Mahdi bin Al-Quthb Abdullah Asyathiri, Rubath, Tarim, Hadramaut, sedang memberikan tausyiahnya di acara genggong bershalawat

Habib berpesan agar umat islam belomba-lomba dalam kebaikan, baik masalah pergaulan dengan sesama manusia lebih-lebih urusan ibadah, utamanya shalat, khususnya subuh yang sering terlalaikan. “Shalat adalah tiang agama, orang yang tinggalkan shalat maka dia merusak agama,” tegas keponakan Al-Habib Salim bin Al-Quthb Abdullah Asyathiri.
Sementara itu, KH. Moh. Hasan Naufal saat ditemui di kediamannya mengatakan, tujuan diadakannya Genggong bersholawat agar Pesantren Zainul Hasan Genggong tetap aman. Menurut beliau, salah satu manfaat sholawat adalah membendung murka Allah SWT. Selain itu, kegiatan ini adalah upaya meningkatkan ghiroh santri, rasa sensitivitas hubungan mereka dengan rasulullah. “Mereka akan menyadari hidup mereka tidak hanya untuk mencari ilmu saja, tapi bagaimana ilmu mereka bisa bersambung dengan Nabi Muhammad SAW,” tuturnya. (Mfd/San).

3.2/5 - (5 votes)
Previous Article

SANTRI WUSTHO MELANJUTKAN KE YAMAN DAN MESIR

Next Article

Motivasi Santri, Madrasah Gelar Apel Pagi

Artikel Lainnya

1 Komentar

Tinggalkan Balasan