Halal bi halal yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Kamis (21/8/2014), ternyata dijadikan momentum untuk mengharamkan gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah mengatakan, PWNU tegas melarang dan mengharamkan gerakan ISIS.
Bagi NU, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sudah final, sehingga tidak dibenarkan kalau ada yang ingin merongrong dan menggantinya.
“Karena tegas melarang dan mengharamkan ISIS, maka warga NU dimanapun berada dihimbau agar tidak ikut serta dalam organisasi ini. ISIS ini bukan organisasi lokal, tapi mereka ingin menghancurkan sendi-sendi kebangsaan kita,” tegasnya.
Menurut Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini, sudah banyak bukti adanya pengrusakan, pembunuhan, dan kekacauan yang dilakukan oleh ISIS.
Tindakan tersebut, dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
”Tidak sedikit tokoh-tokoh Islam yang menjadi korban kekerasan dan pembunuhan. Ini semua bertentangan dengan syariat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, terkait kedamaian dalam beragama,” jelasnya. (sumber )
- Tags: nahdlatul ulama, pengasuh