Tanah basah dan sedikit becek serta hawa yang dingin setelah tersiram hujan tidak membuat surut keinginan ribuan pengunjung untuk memadati area P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong menyaksikan acara tarung bebas. Mereka telah hadir sejak pukul 19.00.
Acara yang diawali oleh petunjukan seni beladiri Pagar Nusa tersebut sangat membuat antusias para pengunjung. Pertujukan pembukaan tersebut diisi dengan pertunjukan skill para pendekar Pagar Nusa. Diantaranya pertunjukan oleh seorang anak berusia 10 tahun sparring dengan orang tuanya untuk menunjukkan skill beladirinya menjatuhkan lawan.
Acara inti dimulai pada pukul 21.00. Dalam sambutannya, dr. Muhammad Haris, selaku penanggung jawab pelaksana, menyatakan bahwa acara ini berlangsung dalam rangka memfasilitasi anak muda yang sering terlibat tawuran dan perkelahian. “Bukan untuk saling mencari musuh dan sombong-sombongan” ungkapnya.
Selanjutnya, acara tarung bebas dimulai. Peserta yang mengikuti tarung bebas mendaftar dan mengisi surat pernyataan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Setelah mendapatkan pengecekan dari petugas medis, para peserta langsung mengambil posisi dan nomer urut untuk maju. Setiap peserta bertanding dalam beberapa ronde. Jika mereka belum merasa kalah atau dinyatakan tidak layak untuk meneruskan oleh petugas medis mereka akan tetap berada di panggung tersebut.(kh)
5 Komentar
Semoga Pesantren ini, lekas menuju era pesantren informasi 🙂
Amiin 🙂
Go………… go……… go….
Amiin 🙂
Kalau menurut saya bagus juga sih,cuman kalau bisa diperhatikan juga safety nya…misalnya pakai sarung tangan kayak boxing…..trus harus ada aturan mainya biar tidak membahayakan…..sebaiknya diadakan kayak lomba perebutan piala pesantren genggong yang dibagi perkelas berat badan.Jadi benar2 terarah dan tidak membahayakan.Dengan harapan akan muncul bibit petinju tangguh dari Genggong.