HAUL AKBAR KH. SHOLEH NAHRAWI

Tidak ada komentar Share:
KH. Moh. Hasan Saiful Islam memberikan sambutan
KH. Moh. Hasan Saiful Islam memberikan sambutan

Genggong – seperti tahun-tahun sebelumnya, Pesantren Zainul Hasan melakaksanakan peringatan Haul KH Soleh Nahrawi di Pondok Baitussholihin, Tumenggungan.

Acara yang dipimpin langsung oleh Gus Nunung tersebut berlangsung mulai pukul 09.00 dimulai dengan  pembacaan Sholawat Nabi dan dilanjutkan dengan beberapa ceramah Agama.

Dalam ceramah Agamanya, Habib Abu Bakar bin Hasan Assegaf memberikan pencerahan kepada kaum muslimin tentang cara melaksanakan Haul atau mengenang kebaikan-kebaikan orang tua.

Beliau mengutip sebuah ayat dari surat Al-Baqarah ayat 200 yang artinya ”Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah Hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut [membangga-banggakan] nenek moyangmu atau bahkan berzikirlah lebih banyak dari itu”.

Dari ayat tersebut, Beliau menyampikan bahwa dalam kebudayaan Arab ada kebiasaan menyebut-nyebut dan membanggakan nenek moyang. Turunnya ayat tersebut bukan dalam rangka melarang, tapi memberikan cara yang lebih baik yaitu dengan berdzikir kepada Allah. “Acara Haul yang seperti inilah yang di anjurkan oleh Allah” ungkapnya.

Sebagaimana deterangkan oleh perwakilan Shohibul Bait, KH. Hasan Saiful Islam, bahwa KH. Sholeh Nahrawi adalah sosok ulama yang kharismatik. Selain menguasai berbagai bahasa, Beliau juga memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang berada jauh darinya.

Selanjutnya KH. Saiful Islam menceritakan bahwa suatu hari ada seorang Habib yang dipercaya untuk menghitung jumlah Waliullah di Jawa Timur, Beliau diberi bekal 11 buah sarung untuk diberikan kepada setiap Waliullah yang Ia temui.

Setelah mencari cukup lama, sarung tersebut tinggal tersisa satu. Tetapi Habib tidak mampu lagi untuk mencari Waliullah pemiliknya. Sehingga suatu ketika setelah selesai mengaji di Astah, Ia di hampiri olah KH Sholeh Nahrawi dan menanyakan sarung bagiannya. Maka Habib terkejut dan langsung memberikan sarung kepada Beliau.

Selain pembacaan sholawat dan ceramah Agama, acara Haul diahiri dengan acara jamuan atau makan bersama. Yang unik di acara ini adalah hidangan tersaji pada nampan besar yang cukup untuk makan 4-5 orang. Walhasil, acara semakin menambah akrab dan mempererat rasa persaudaraan para simpatisan dan alumni yang menghadiri acara ersebut.

1/5 - (1 vote)
Previous Article

Alhamdulillah Jika Dizalimi atau Difitnah

Next Article

Refleksi Tahun Baru Hijriah; Genggong Bershalawat

Artikel Lainnya