Ini terjadi ketika pemilu, karena jaman sudah reformasi, maka siapapun berhak menjadi caleg di lembaga legislatif di daerah maupun di pusat, termasuk para kiyai dan ketulan organisasi Islam terbesar di Indonesiapun mendirikan partai, anda tahu sendiri partai ini isinya banyak dari kiyai, maka disusunlah daftar caleg dari partai tersebut, ketika selesai disusun daftar, ada nama kiyai yang namanya tak masuk dalam daftar jadi! Dan kiyai itu protes pada ketua organisasi tadi, Gus Dur ada di sana saat itu.
Kiyai ” Mengapa nama saya tak terdaptar?”
Ketua” Sudahlah… menjadi anggota legislatif itu urusan dunia, ente(anda) urus akherat saja!” Ujar sang ketua menenangkan.
Kiyai ” Bukan begitu masalahnya!”
Ketua” Apa masalahnya?”
Kiyai” Soal kemaluan saya gimana, sayakan sudah kampanye ke mana-mana?”
Gus Dur mendengar itu tertawa terkekeh-kekeh sambil komentar” Begitulah warga NU, susah membedakan mana malu dan kemaluan!”
SUMBER : kompasiana.com