KAROMAH ALMARHUM KH. MOH. HASAN GENGGONG

8 Komentar Share:
Alm. KH. Moh. Hasan Genggong
Alm. KH. Moh. Hasan Genggong

Salah satu karomah Al-Marhum waliyullah KH. Moh. Hasan Genggong diceritakan oleh KH. Akhmad Mudzhar, Situbondo. Beliau bercerita bahwa pada suatu hari selepas sholat Jum’at Almarhum KH. Moh. Hasan Genggong (atau yang dikenal dengan kiai sepuh) turun dari Masjid jami’ Al-Barokah Genggong menuju dalem (rumah/kediaman) beliau. Dalam perjalanan antara masjid dan kediamannya, beliau (kiai sepuh) berjalan sambil berteriak mengucap “Innalillah, Innalillah” sambil menghentak-hentakkan tangannya yang kelihatan basah. Pada waktu itu jam menunjukkan jam 13.00.
Setelah itu, tepat pada hari Senin pagi, ketika Alm. Kiai sepuh menemui tamunya yang juga terdapat KH. Akhmad Mudzar (salah seorang santrinya dan perawi kisah ini), datang dua orang tamu menghadap kiai sepuh yang merautkan paras kelelahan seakan-akan baru mengalami musibah yang begitu hebat. Tatkala dua orang tersebut bertemu dan melihat wajah almarhum kiai sepuh, terlontarlah ucapan dari salah seorang dari keduanya. “ini orang yang menolong kita tiga hari yang lalu” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Alm. Kiai sepuh mengucap kata “Alhamdulillah” sebanyak tiga kali dengan wajah yang berseri.
Dari kejadian tersebut membuat heran KH. Mudzhar dan beliau mengambil keputusan untuk bertanya kepada kedua tamu tersebut, sehingga bercerita tamu tersebut:
“tiga hari yang lalu, yaitu hari Jum’at kami berdua dan beberapa teman yang lain menaiki perahu menuju Banjarmasin, tiba-tiba perahu oleng akibat angin topan dan perahu kami tak tertolong lagi. Namun kami sempat diselamatkan berkat kehadiran dan pertolongan yang datang dari seorang sepuh yang tidak kami kenal, waktu itu menunjukkan sekitar jam 13.00 atau ba’da Jumat, setelah itu kami sudah tidak sadar lagi apa yang terjadi hingga kami terdampar di tepi pantai Kraksaan (Kalibuntu)”.
Lalu (lanjut cerita tamu tersebut) setelah kami sadar, kami merasa sangat gembira dan bersyukur karena masih terselamatkan dari bencana itu. Dan kami ingat bahwa yang menolong kami dari malapetaka tiga hari yang lalu itu adalah orang tua yang nampaknya sangat alim. Hingga hati kami terdorong untuk sowan atau bersilaturrahim kepada kiai yang sepuh yang dekat dengan tempat kami terdampar. Setelah kami bertanya kepada orang-orang yang kami jumpai, “adakah disekitar tempat ini seorang kiai yang sepuh?”. Lalu kami disuruh menuju ke tempat ini (Genggong). Setelah sampai disini ternyata orang yang menolong kami waktu itu adalah orang ini. (bersamaan dengan itu tangan tamu tersebut menunjuk ke arah Alm. KH. Moh. Hasan Genggong.

Sumber: buku 150 tahun menebar ilmu di jalan Allah

4/5 - (94 votes)
Previous Article

Biografi Syeikh Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari Muallif Kitab Al-Hikam

Next Article

Biografi Syaichona Kholil Bangkalan, Guru dari Kyai Sepuh Genggong

Artikel Lainnya

8 Komentar

  1. اللهم ارزقنا براكة المرحوم كياهي محمد حسن
    اللهم ارزقنا كرامة المرحوم كياهي محمد حسن

    امين…امين…امين.

  2. اللهم ارزقنا براكة المرحوم كياهي محمد حسن
    اللهم ارزقنا كرامة المرحوم كياهي محمد حسن

    امين…امين…امين.

Tinggalkan Balasan