
GENGGONG – Haul KH Mohammad Hasan Genggong di Probolinggo tahun ini terasa sedikit berbeda. Di tengah lautan santri dan jamaah yang larut dalam doa dan zikir, tampak sekelompok orang berseragam sederhana, membawa alat kebersihan. Mereka bukan tamu, bukan pula panitia inti. Mereka adalah “Tim Sapu Bersih” yang dipimpin langsung oleh Ustaz Bogel, bagian dari perlengkapan Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Begitu rangkaian haul selesai, tim ini tak menunggu aba-aba. Dengan sigap, mereka menyisir seluruh area acara, dari lapangan utama hingga lorong-lorong sempit di sekitar pondok. Sapu lidi, karung plastik, dan semangat gotong royong menjadi senjata utama mereka untuk memastikan lingkungan kembali bersih seperti sediakala.
“Ini sudah menjadi tradisi kami setiap ada kegiatan besar pondok. Kami ingin menjaga kebersihan sebagai bagian dari nilai-nilai pesantren,” ujar Ustaz Bogel saat ditemui di sela-sela kegiatan bersih-bersih.

Menurutnya, tim sapu bersih bukan hanya bertugas teknis, tapi juga membawa pesan moral kepada para santri dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa selesai acara bukan berarti selesai tanggung jawab. Justru di situlah pengabdian dimulai,” ungkapnya.
Dengan gerakan cepat namun teratur, tim ini menyulap area yang sebelumnya penuh jejak ribuan orang menjadi kembali rapi. Tak ada teriakan, tak ada keluhan. Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan.
“Kami bekerja dalam senyap, tapi harapannya bisa berdampak luas. Ini bagian dari pengabdian kami kepada pesantren dan masyarakat,” tutup Ustaz Bogel. (Jhon/Kak)