GENGGONG – Banyak cara dilakukan warga untuk memperingati HUT Kemedekaan RI ke 73. Salah satunya seperti dilakukan siswa MA Model Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Madarasah di bawah naungan Yayasan Hafhawaty, ini mengadakan masrohiyah atau drama kolosal bilingual bahasa Arab dan bahasa Ingris. Acara yang melibarkan 50 siswa itu digelar di halaman MA Model, Sabtu (18/2018).
Tak hanya siswa, dalam kegiatan yang digelar untuk mengenang jasa para pahlawan itu juga dihadiri para petinggi di Pesantren Zainul Hasan. Di antaranya ada Pengasuh Pesantren Zainul Hasan K.H. Moh. Hasan Naufal; Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Dr. Abdul Aziz; dan Kepala SMA Unggulan Hafsha M. Inzah.
Dalam drama bertema tentang “Saya Indonesia, NKRI Harga Mati” ini mengangkat cerita perjuangan Bung Tomo. Sejumlah 50 siswa MA Model Zainul Hasan yang terlibat dalam drama ini mampu menyuguhkan penampilan yang sangat menakjubkan.
Tak ayal, pujian para penonton pecah. Mereka merasa terhibur dengan penampilan yang disuguhkan peserta. “Tema yang diangkat sangat bagus, karena bisa memberikan pelajaran kepada para pemuda,” ujar Waka Kesiswaan Ma Model Zainul Hasan Genggong, Bahruddin Zaini.
Penampilan yang dikomandoi Ilzam yang berperan sebagai Bung Tomo, ini tak hanya menampilkan drama. Ada sejumlah penampilan lain yang disajikan dalam acara ini. Seperti, percakapan bahasa Arab dan bahasa Inggris. “Semua penampilannya bagus, terus tingkatkan dan tetap semangat,” ujar Kepala MA Model Zainul Hasan Genggong, Ahmad Muzammil.
Dari kegiatan ini, ilzam mengatakan, masrohiyah ini bisa mengembangkan kemampuan siswa. Khususnya dalam berbahasa Arab dan berbahasa Inggris. “Kegiatan ini sangat membantu kemampuan kami berbicara dan menghafal skenario berbahasa Arab dan Inggris,” ujar siswa kelas XI ini.
Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Dr. Abdul Aziz. Ia mengaku bangga karena MA Model mau belajar dari sejarah untuk mengenang jasa para pahlawan. “Serta, membangun karakter pantang menyerah dan semangat juang yang luar biasa bagi santri MA Model Zainul Hasan Genggong,” ujarnya.
Sedangkan, K.H. Moh Hasan Naufal mengatakan, melalui kegiatan ini, santri bisa menanamkan cinta tanah air serta bisa mengambil manfaat dari kisah sejarah yang telah dikemas dalam masrohiyah ini. (ainur rofiq)