Hubungan Pancasila dengan Islam itu sudah final bagi NU

Tidak ada komentar Share:

Ketua PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah mengatakan, Nahdlatul Ulama memiliki peran penting dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Pada saat mengusir penjajah, merebut dan memperjuangkan kemerdekaan, organisasi yang didirikan para kiai tersebut ikut andil. Juga dalam perumusan dasar Negara.

Nahdlatul Ulama/NU dan Pancasila
Nahdlatul Ulama/NU dan Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, menurut dia, harus punya tanggal lahir. “Sebagai dasar negara sampai saat ini Pancasila tidak memiliki ketetapan hari lahir, masak kalah sama yayasan yang punya hari lahir,” jelas Kiai Mutawakkil saat ditemui di Mercure Grand Mirana Hotel Surabaya (1/3).

Karena itulah, kata dia, PWNU Jawa Timur mengadakan seminar nasional tentang hari lahir Pancasila. “Satu Juni dimana saat Bung Karno berpidato tentang dasar negara itulah hari kelahiran pancasila,” kata Kiai Mutawakkil.

Saat ditemui di tempat berbeda, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan setuju 1 Juni sebagai hari Pancasila. Pencetus dan pengusul hari lahir Pancasila di tanggal itu di antaranya tokoh NU, KH Masjkur. “PBNU Setuju kalau hari lahir Pancasila 1 Juni,” pungkas Kiai Said sembari meninggalkan ruangan.

Dalam seminar ini, hadir beberapa narasumber diantaranya Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto, Gubenur Jatim H Soekarwo dan pengamat sosial politik Eep Saifullah Fatah.

Hubungan Pancasila dengan Islam itu sudah final

Lebih lanjut Kiai Mutawakkil mengatakan, hubungan Pancasila dengan Islam itu sudah final bagi NU. “Saat merumuskan Pancasila kader NU berada di dalamnya. Pada tahun 1983 NU juga mengadakan bahtsul masail di Pesantren Zainul Hasan Genggong dan memutuskan menerima Pancasila sebagai dasar negara dan dideklarasikan pada saat Muktamar NU ke 27 di Situbondo,” ungkap Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.

Ia berharap, dengan seminar ini bisa memberi pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. (Rof maulana/Abdullah Alawi)

Sumber: Nu Online

3.7/5 - (3 votes)
Previous Article

Santri 18 Pondok Siap Adu Kemampuan dalam Lomba Akhirussanah

Next Article

Ribuan Jamaah Bersholawat Bersama

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan