GENGGONG – Ada hal unik saat peringatan haul Al-Arif Billah KH. Moh. Hasan yang ke-71 di Masjid Al Barokah Genggong. Gus dr. Haris menghadirkan sebuah puisi elok saat membacakan manaqib shohibul haul pada Sabtu (20/04/24).
Gus dr. Haris, M.Kes memang terkenal sebagai salah satu shohibul bait yang sering kali mengekspresikan berbagai hal melalui seni. Ya Wali, Malaikatku (Ibu), dan Tahajjud merupakan salah satu dari banyaknya lagu originalnya yang berhasil memikat hati pendengarnya.
Puisi yang digubah sedemikian syahdu itu beliau bacakan di hadapan KH Zulfa Mustofa, KH Zuhri Zaini, segenap shohibul bait dan para ribuan hadirin yang memadati lokasi. Menurut beliau, puisi tersebut beliau dedikasikan untuk sang Murobbi yang telah membimbing dan membina masyarakat.
“Puisi ini sebagai kesimpulan dari (manaqib) sosok Kiai Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin,” jelas putra Ning Sus itu.
berikut puisi beliau:
Di sunyinya malam bulan terang bersinar
cerminan cahaya sang guru yang bercahaya terpendam
‘kan selalu melekat di hati umat
dan selalu menerangi jiwa-jiwa yang pekat
Kiai Hasan penuh khidmat dan cinta
seperti embun pagi yang menyejukkan jiwa
seperti mawar wangi yang menyedapkan rasa
bimbingannya bagai mata air yang jernih
mengalir membasahi setiap hati yang haus aroma surga
di pesantren ini, kiai Hasan berdiri
istiqomah dalam khidmatnya cinta
doa-doa selau mengalir dari bibirnya
menyentuh langit menghadirkan damai di bumi
tak perah lelah, tak pernah pudar penuh semangat dan selalu berpendar
kiai hasan, penjaga kebenaran dan keadilan
dalam kesederhaannya, namanya kan selalu bersinar terang
bagai cahaya, di kegelapan malam membawa harapan bagi yang padam
yaa kiai hasan, nama yang diukir dalam hati setiap umat
engkaulah tauladan, engkaulah cahaya
engkaulah panutan hingga akhir zaman.
(Kak)