GENGGONG– “Maju ayo maju ayo terus maju, Singkirkanlah dia dia dia, Kikis habislah mereka, Musuh agama dan ulama, Wahai barisan Ansor serbaguna Dimana engkau berada (disini), Teruskanlah perjuangan Demi agama ku rela berkorban,” begitulah petikan lagu Mars Banser yang dilantunkan oleh keluarga Besar MA Zainul Hasan 1 Genggong bersama As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani. Kamis, 28/11/2019 sore.
Rasa cinta As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani kepada NKRI tampak jelas tatkala Nun Hassan Ahsan Malik (Nun Alex) pimpin “yel-yel siapa kita” serta menyanyikan lagu Subbanul Wathan dan Mars Banser.
As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani yang saat itu didampingi oleh Nun Hasaan Ahsan Malik, K.H. Moh. Hasan Naufal, K.H. Moh. Hasan Maulana, K.H. Ahsan Qomaruzzaman terus mengikuti lantunan lagu Subbanul Wathan dan Mars Banser sembari mengangkat tangan dan memutar badan hingga membuat rasa nasionalisme keluarga besar MA Zainul Hasan 1 Genggong bangkit.
Cicit Syekh Abdul Qodir Al-Jilani itu hadir di MA Zainul Hasan 1 Genggong sekitar pukul 14.00 Wib disambut oleh K.H. Moh. Hasan Naufal, Nun Hassan Ahsan Malik, K.H. Moh. Hasan Maulana, K.H. Ahsan Qomaruzzaman, para guru, dan siswa MA Zainul Hasan 1 Genggong.
Kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong Nun Hassan Ahsan Malik mengaku bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena madrasah yang dipimpinnya disinggahi dan didoakan oleh cicit ulama besar Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani asal Libanon, yakni As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani.
“ Semoga dengan kehadiran Syekh, madrasah ini tambah berkah, guru dan siswa mendapatkan barokah,” ucap ketua LDNU Kota Kraksaan saat memberi sambutan.
Acara yang dikemas dengan pembacaan tahlil dan shalawat Nabi itu diakhiri dengan tabarrukan mencium rambut Rasulullah yang di bawa oleh As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani.
Sebelum beliau meninggalkan MA Zainul Hasan 1 Genggong, As-Sayyid As-Syekh Amin Muhammad Ali Ad-Duhaibi Al-Jilani mengajak foto bersama, kemudian meninggalkan madrasah yang terkenal dengan slogan MUMTAZ ini. (dra)