GENGGONG – SMA Unggulan (SMAU) Haf-Sa Zainul Hasan Genggong adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang mewakili kabupaten Probolinggo dalam pameran pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Sekolah menengah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong ini adalah salah satu dari 28 lembaga pendidikan negeri-swasta yang direkomendasikan mengikuti pameran tersebut.
Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan Seminar Nasional Pendidikan Karakter Generasi Milenial di Era Revolusi Industri 4.0 yang bertema “SMA Maju Bersama..! Hebat Semua..!” Pada Senin (05/11/2018) di Hotel Shangrilla, Surabaya yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Banyak sekolah yang menampilkan produk-produk unggulan dari sekolah dan potensi daerah masing-masing. Stand SMAU dalam pameran ini membawa produk-produk yang dibuat peserta didiknya. Diantranya, smart home, smart lamp, program e-learning, kriya dan beras analog. Dari beberapa produk yang dipajang, Banyak dari pengunjung yang tertarik pada beras analog, salah satu produk SMAU yang akan dilombakan di Thailand awal Januari 2019 mendatang.
Ketertarikan pengunjung pada beras analog karya siswa SMAU ini karena disamping bahannya yang mudah ditemukan, juga karena manfaatnya sangat baik untuk kesehatan, khususnya penderita diabetes dan kangker. Seperti yang dikatakan Nanik Nor Laila, siswi kelas XI saat mempresentasikan beras buatan khas SMAU ini pada pengunjung.
Ustadzah Yenny Rahma, S.Pd, mengatakan, Beras analog dari tepung suweg dan tepung daun kelor ini Memiliki indeks glikemik 53,5. Menurutnya, beras ini bermanfaat untuk mengontrol kadar gula dalam darah, mengandung senyawa fenolik dan serat tinggi. “Cocok untuk di konsumsi oleh penderita diabetes, beberapa penyakit kanker, dan sebagai pangan alternatif program diet,” akunya.
Kepala sekolah, ustadz M. Inzah, M.Pd.I mengatakan, beras analog khas siswa SMAU ini diminta untuk dipatenkan dan di produksi untuk umum oleh kepala cabang dinas (cabdin) pendidikan Jawa Timur Kabupaten-kota Probolinggo, Dra. Sri Yuliasih, M.M. “Katanya bu cabdin segera di patenkan dan diproduksi agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas,” akunya.
Ustadz Inzah menambahkan, konsep stand SMAU menonjolkan nuansa pesantren seperti foto kiai, buku karangan ketua yayasan, dan hasil karya bimbingan bakat minat (bbm). “Sekolahku keren, sekolahku asli produk pesantren. Ini yang kita kenalkan pada masyarakat luas seperti yg tertera pada banner stand,” jelasnya. (Fid) “