GENGGONG – Tak banyak yang tau dengan Nabi Khidir. Terkadang, Nabi Khidir menyamar sebagai pengemis, berpakaian compang camping, bahkan sebagai anak kecil. Dalam cerita ini, Nabi Khidir diyakini hadir pada malam kewafatan waliyullah KH. Sholeh Nahrowi.
Ketika itu, Abuya KH. Moh. Hasan Saiful Islam mengajak kami ke kediaman beliau, karna saat itu beliau sakit parah sementara orang-orang banyak berkumpul di Masjid dan di depan kediaman beliau, Jum’at (30/03/2001) Malam.
Di sisi lain, Al Mukarrom KH. Moh. Hasan Ainul Yaqin yang berada di depan kediaman beliau, memperhatikan ada sosok Laki-laki misterius mondar mandir di depan kediaman beliau. Anehnya tatkala beliau memperhatikannya, ia berjalan di balik mobil dalam sekejap berada di depan mobil seakan ia memiliki ilmu sekejap berpindah tempat. Karena semakin aneh, Al Mukarrom KH. Moh Hasan Ainul Yaqin (Nun Nunung) mengejar lelaki tersebut dan dengan waktu yang cepat, laki-laki tersebut telah berada di Pintu Gerbang Pondok yang saat ini menjadi tempat pos satpam, langsung saja beliau menyuruh Pak Tanut (Haddam beliau) untuk mengejar laki-laki misterius tersebut, entah tiba-tiba jejaknya tak ditemukan kemana perginya.
Setelah kepergian laki-laki misterius itu, suara innalillahiwainnailaihirojiun terdengar dari speaker menara Masjid tepat pada malam tersebut (30/03/2001) 19.10 WIB. Al Marhum Al Arif Billah KH. Sholeh Nahrawi menghembuskan nafas terakhirnya, tangisan manusia terdengar di mana-mana karena kehilangan sosok wali agung nan mulia yang sangat sayang dan murah senyum kepada siapa saja.
Penulis: Nun Ahsan Qomaruzzaman (Nun Aka)