GENGGONG– Guna mempererat tali silaturahmi di era milenial, Pesantren Baitus Sholihin Genggong (PBSG) Timur, di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, kembali menggelar ‘Temu Kangen 2’ dengan para alumni, pada Jum’at (24/9/2021) siang.
Reuni akbar yang diikuti angkatan pertama, yakni angkatan tahun 2006 Madrasah Kholafiyah Syafi’iyah Wustha (setingkat SMP) dan Ulya (setingkat SMA) sampai angkatan terbaru. Bedanya, pada gelaran reuni akbar kali ini, alumni dari santriwati juga dilibatkan.
Tampak hadir, KH. Moh. Hasan Maulana, KH. Ahsan Qomaruzzaman, KH. Ahsan Habibi Fillah, Nun Imron Sholeh, Nun Syekh Hasan Al Masyat dan sejumlah ashabul bait lainnya.
Reuni yang diberi nama Forum Antar Santri Baitus Sholihin (Fantabih) Pondok Pesantren (Ponpes) Baitus Sholihin Genggong Timur itu digelar berbeda. Kali ini, perwakilan dari alumni diberi kesempatan menyampaikan kesan kehidupan di pondok dulu.
Beberapa nama alumni yang diberi kesempatan menyampaikan kesan selama di pondok diantaranya, Moh. Usman dari Kabupaten Lumajang, Moh. Ahsan Faradisi dari Kabupaten Sampang, Madura dan terakhir Moh. Qomar Husen dari Kabupaten Jember.
Kepala Madrasah Kholafiyah Syafi’iyah Wustha, KH. Ahsan Qomaruzzaman berharap, alumni tidak sampai masuk dalam satu golongan sebagaimana disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW tentang orang yang memutus tali silaturahmi.
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus jalinan tali silaturahmi. Maka dari itu tetaplah menjaga silaturahmi baik dengan guru dan pesantren, lebih-lebih ke Kiai Sepuh. Setidaknya dengan tawassul membaca Al-fatihah dan menghadiri haul masyayikh,” ujar kiai muda yang akrab disapa Non Aka ini.
Diakhir sambutannya Nun Aka membacakan pantun untuk hadirin, yang isinya;
Canda tawa santri menghiasi pipi…
Dikala bertemu teman seperjuangan….
Jangan lupa tiap tahun hadir Fantabih…
Alumninya cakep dan cantik juga dermawan…
Dalam kesempatan ini, sejumlah perwakilan alumni dari lintas angkatan dilantik langsung Nun Diego sebagai pengurus baru Fantabih. Beliau juga memimpin doa penutup untuk kegiatan ini.
Sebagaimana pada gelaran Temu Kangen 1, seusai ramah tamah, Temu Kangen kedua yang diikuti sekitar 100 alumni ini, ditutup dengan makan bersama ala tradisi santri yaitu polo’an, dimana nasi dan lauk pauk dihampar memanjang di atas wadah daun pisang. (fid/des)