Kategori
Berita Terbaru

Belajar Budaya Disiplin dari Mahasiswi Jerman

GENGGONG- Ratusan santri putri SMP Zainul Hasan (Zaha) 1 Genggong, mendapat pelajaran berharga dari mahasiswi Jerman, Sabtu (28/9/2019). Terutama, tentang disiplin dan yang menjadi gaya hidup warga Jerman.

Tamu itu adalah Aisyah Dinda Bulgis. Ia merupakan salah satu mahasiswi di Universitas Fulda Jerman. Sabtu itu, Aisyah sengaja diundang ke SMP Zaha 1 Genggong, untuk mengisi talkshow bertemakan Pendidikan Budaya di Aula Putri Lantai Tiga Gedung SMP Zaha.

Talkshow pendidikan budaya ini sejatinya bagian dari pelajaran IPS materi pendidikan dan budaya. Ustadzah Nur Aini, sebagai guru pelajaran IPS berinisiatif mengundang mahasiswi yang sudah enam tahun tinggal di Jerman tersebut. Tujuannya, untuk menceritakan pendidikan dan budaya di negara Hitler tersebut.

Aisyah pun banyak bercerita tentang gaya hidup disiplin warga Jerman, baik disiplin waktu maupun disiplin dalam menjaga kebersihan. Budaya disiplin diterapkan masyarakat Jerman di mana saja berada. Seperti di sekolah, tempat ibadah, jalan raya, stasiun, bahkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti makan.

“Satu menit saja kita terlambat masuk sekolah, maka tidak boleh masuk kelas dan akan dianggap alfa. Begitupun satu menit saja terlambat menunggu bus sekolah, maka akan ditinggal,” ujar gadis semester tujuh jurusan bisnis internasional tersebut.

Kebiasaan menjaga kebersihan juga sangat dijaga masyarakat Jerman. Lingkungan perkotaan maupun pedesaan terlihat bersih. Misalnya, seseorang mendapati sampah, sementara di sekitarnya tidak ada tempat sampah, orang itu akan mengantongi sampah itu dan kemudian akan membuangnya sampai menemukan tempat sampah.

“Setiap orang juga bisa membawa sampah botol ke supermarket untuk ditukar dengan barang lain yang lebih berharga. Di setiap supermarket sudah ada alat pengolah sampah botol,” ujar gadis berjilbab tersebut.

Diakhir acara, Aisyah juga berbagi pengalaman, sehingga bisa menempuh pendidikan di Jerman. Ia memang bukan warga asli Jerman. Gadis kelahiran Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu secara mandiri bisa menempuh pendidikan di Jerman. Ia berharap banyak santri lulusan SMP Zaha 1 yang bisa menyusulnya menempuh pendidikan di Jerman.

Waka Bagian Kurikulum SMP Zaha 1 Genggong Ustad Komari yang juga hadir dalam talkshow itu, menyatakan jika budaya disiplin dan menjaga kebersihan itu diterapkan di Indonesia, khususnya di lingkungan SMP Zaha 1 akan sangat baik.

“Sebenarnya kami sudah punya slogan yang baik tentang kedisiplinan dan kebersihan. Misalnya, kata mutiara dalam hadis ‘annadhofatu minal iman’, hanya saja kami belum sepenuhnya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Pihaknya berharap, dengan adanya talkshow ini, keluarga besar SMP Zaha 1 bisa meningkatkan budaya disiplin dan kebersihan. (vidya firdaus/*)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version