Ini Tiga Aspek Membangun Sekolah Beridentitas
GENGGONG – Sejumlah 65 guru dan karyawan SMA Zainul Hasan 1 Genggong, Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terus digembleng. Selasa (31/7/18), mereka mengikuti Pembinaan dan Pengarahan dari Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Kegiatan yang digelar di Auditorium SMA Zainul Hasan 1 Genggong, itu dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Puluhan guru dan karyawan itu, terlihat antusias menyimak pengarahan dari Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Dr. Abdul Aziz.
Dalam pengarahannya, Aziz meminta para guru dan karyawan SMA Zainul Hasan tidak bosan dan dan berhenti berhenti berpikir bagaimana sekolah ini maju. “Ceritakan kebaikan sekolah dan berhenti menceritakan kekurangan sekolah, kecuali di dalam forum,” ujarnya.
Menurutnya, membangun sekolah beridentitas bisa melalui tiga aspek. Meliputi, karakter, kompetensi, dan budaya. Katanya, karakter merupakan sesuatu yang sangat penting diterapkan dalam membangun sekolah. “Yang perlu dibangun pertama kali karakter. Zaman kepemimpinan Bapak Susilo yang pertama kali dibangun karakter,” ujar pria yang juga Rektor Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong tersebut.
Aziz mengatakan, sekolah berbasis pesantren juga harus meliputi tiga poin penting. Di antaranya, keunggulan ilmu pengetahuan agama; kebutuhan global dan bahasa; serta keterampilan teknologi. Karenanya, digelar pembinaan dan pengarahan yang bertujuan untuk menata ulang konsep sekolah ini.
“Ini merupakan penguatan karakter. Karena, kalau di pesantren karakter itu sudah mulai ditanamkan sejak dulu. Selain itu, pondok dan madrasah diniyah merupakan penguat untuk sekolah. Sehingga, nantinya menghasilkan lulusan yang prestasi keunggulan karakteristiknya adalah agama, bahasa, dan teknologi,” jelasnya.
Terpisah, Kepala SMA Zainul Hasan 1 Genggong Eksan, M.Pd.I., berharap, adanya kegiatan ini membuat tenaga pendidik di SMA Zainul Hasan 1 Genggong lebih baik. “Sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berprestasi, baik dari segi pengetahuan maupun agamanya. Seperti diharapkan Ustad Aziz,” ujarnya. (*)
—
++